Advertorial
Intisari-online.com -Malam lebaran selalu menjadi momen sakral bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Malam lebaran kemarin, Narasi menggelar acara bertajuk 'Rayakan Kebaikan'.
Acara tersebut berupa perayaan menyambut Lebara dengan kebaikan.
Acara diperuntukkan bagi teman-teman yang tidak bisa mudik dan tidak bisa berkumpul bersama keluarga.
Rayakan Kebaikan menghadirkan sebuah rangkaian acara yang terdiri dari cerita kebaikan dalam program Us, Human; stand up comedy; dan tausiyah.
Ada juga selingan penampilan musik sekaligus penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara yang terdampak pandemi Covid-19.
Quraish Shihab, menuturkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi pandemi.
“Bersama satu kesulitan ada dua kemudahan.
Baca Juga: Pengusir Kebosanan Ikuti Teka teki Matematika Sulit Ini, Coba Jawab?
"Kita harus mencari kemudahan ini di celah kesulitan, pasti ada.
"Ada dua kemudahan, tinggal Anda cari dengan kesabaran dan terbuka.
"Terlalu banyak ayat Al Quran dengan Hadis Nabi yang menjanjikan siapa yang bersabar dalam menghadapi kesulitan, Tuhan akan gantikan untuknya yang lebih baiknya dan menjanjikan baginya kuat.
"Hanya persoalannya kita biasa tergesa-gesa.”
“Lebaran pada masa pandemi ini punya makna tersendiri.
"Ada ungkapan bahwa Lebaran masih mempunyai makna selama takbir masih bergema. Allah Maha Besar.
"Segala yang kita alami ini kecil, selama kita yakini bahwa Allah Maha Besar.
"Oleh sebab itu, Dia buktikan kebenaran janjinya, Dia memenangkan hamba-Nya, Dia memenangkan tentara-Nya.
"Itu yang harus ditanamkan ke dalam hati, sehingga optimisme terus berkembang. Itu arti Lebaran sebenarnya, itu arti takbir kita,” pungkas Quraish.
Ulama sekaligus pendiri Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam sesi Shihab & Shihab Spesial Malam Takbiran, menggarisbawahi budaya saling memberi, tolong menolong, dan saling memahami merupakan kunci dalam menghadapi situasi pandemi seperti ini.
“Sebenarnya ini merupakan ujian bagi kita agar kita merasa satu.
Baca Juga: Obat Penurun Panas Secara Alami dengan Obat-obatan Rumahan Ini
"Marilah kita kembali menjadi kesatuan Hamba Allah SWT yang memang mempunyai karakter sosial.
"Maka kita harus saling memberi, saling tolong menolong, dan saling memahami.
"Ini kunci. Apalagi dalam kesulitan seperti ini, mestinya kita harus satu.”
Gus Mus juga mengingatkan bahwa saat ini merupakan momen bagi banyak orang untuk melakukan refleksi agar kian berbakti kepada orang tua.
Baca Juga: Setelah Cabut Keadaan Darurat, Jepang Sudah Mulai New Normal, Bagaimana Praktiknya?
“Ini kan justru pembelajaran kepada kita. Kita dulu itu ada kesempatan untuk datang ke orang tua, untuk berbakti kepada Ibu, dan lain sebagainya, tapi tidak kita pergunakan karena kita sibuk sendiri dengan urusan kita sendiri, kita terlalu egois.
"Sekarang ditolong oleh Allah SWT, dikembalikan rasa kita bahwa ternyata kita itu mempunyai Ibu, mempunyai orang tua yang mestinya harus kita sungkemi dan bakti yang selama ini mungkin kita lupakan.”
Sederet figur publik turut memeriahkan acara ‘Rayakan Kebaikan’ antara lain, Najwa Shihab & Quraish Shihab, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Ahmad Bahauddin (Gus Baha), Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA, Erwin Gutawa & Erwin Gutawa Orchestra, Raisa, Gigi, D’Masiv, Kikan (Komuji Jakarta), Nasida Ria, Rachel Amanda, Marchella FP, Trivet Sembel, Gilang Bhaskara, Arif Brata, BKR Brothers, dan Iyas Lawrence.
Hingga Selasa (26/5) pukul 13.00 WIB tercatat donasi yang dihimpun di laman kitabisa.com/rayakankebaikan mencapai Rp 101.442.998 dari 1.481 orang donatur.
Donasi yang terhimpun melalui konser ini disalurkan kepada kelompok yang paling rentan, mulai dari UMKM yang terdampak hingga masyarakat kecil yang terpaksa harus bekerja di luar rumah melalui Jaringan Gusdurian dan Wahyoo.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini