Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang wanita membagikan kisah bahwa dirinya pernah terjebak dalam sebuah kultus saat usianya masih 19 tahun.
Wanita itu mengatakan bahwa dia harus menikah dengan pria berusia 85 tahun.
Tak hanya itu saja, dia bahkan harus membaginya dengan 63 wanita lainnya.
Rebecca Musser saat ini berusia 44 tahun.
Baca Juga: 340.000 Personel Dikerahkan, Inilah 25 Daerah yang Mulai Bersiap Menerapkan 'New Normal'
Melansir Daily Star, Jumat (8/5/2020), Rebeccatelah membantu menjatuhkan Gereja Fundamentalis Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (FLDS), yang berbasis di Utah, AS.
Itu adalah tempat di mana dirinya terjebak dalam kultus.
Pemimpin gereja Warren Jeffs, 64, saat ini menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan termasuk kekerasan seksual terhadap seorang anak, pemerkosaan berulang kali, dan inses.
Rebecca menikah dengan pendahulu Jeff, Rulon Jeffs, yang dikenal oleh para pengikutnya sebagai Paman Rulon.
Dia mengatakan kepada NBC News bahwa saat itu, Paman Rulon berusia 85 sedangkan dirinya berusia 19.
Rebecca hanya bisa pasrah pada kenyataan dan menerima bahwa itu adalah nasibnya.
Rebecca menganggap yang dialaminya itu adalah hal yang mengerikan.
Dia heran bagaimana makhluk ciptaan Tuhan bisa melakukan hal kejam itu padanya.
Setelah kematian Paman Rulon pada tahun 2002, putranya Warren menikahi semua kecuali dua istrinya yang masih hidup, berjumlah sekitar 20.
Rebecca diberi tahu dia bisa menikah dengan Warren atau memilih suami lain.
Tetapi Warren mengatakan kepadanya, "Siapa pun yang kamu nikahi, aku akan menghancurkanmu dan melatihmu untuk menjadi istri yang taat."
Perkataan itu membuat Rebecca tersadar dan akhirnya dia berpikir semuanya sudah berakhir.
Beberapa hari kemudian, Rebecca berhasil melewati para penjaga dan melompati dinding kompleks Mormon, Short Creek.
Rebecca berakhir di Oregon dan tinggal bersama salah satu saudara lelakinya yang juga melarikan diri dari kultus.
Rebecca sebelumnya mengatakan kepada NPR: “Saya berjuang dengan keputusan apa yang harus dilakukan.
"Dan aku melakukannya, akhirnya aku sadar bahwa aku tidak bisa mengatakan ya untuk sesuatu yang tidak lagi aku setujui, dan aku melakukannya, aku meninggalkan catatan di tempat tidurku.
"Aku bisa menyelinap melewati penjaga keamanan dan melarikan diri."