Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang perawat di Rusia diskors setelah 'bangkitkan suasana hati pasien' setelah kenakan APD transparan tanpa seragam.
Bahkan beberapa pihak menganggap cara berpakaiannya tersebut membuat dirinya menjadi 'terlalu seksi'.
Sementara sang perawat mengaku pilihannya dalam memilih cara berpakaian sebatas soal kepraktisan semata.
Lalu apa sebenarnya yang dikenakannya hingga membuat dirinya dijatuhi hukuman dari rumah sakit tempatnya bekerja? Simak kisahnya berikut ini.
Per Selasa (19/5/2020), Rusia memiliki total 299.941 kasus positif Covid-19, dengan jumlah kematian resmi mencapai 2.837.
Banyak ahli percaya statistik Rusia tersebut jauh lebih kecil dibandingkan data yang sebenarnya.
Namun, di tengah pandemi tersebut, sebuah kota bernama Tula yang memiliki2.637 kasus positif dengan 19 kematian membuat heboh hampir seantero negeri Beruang Merah tersebut.
Bahkan ada yang menganggapnya sebagai sebuah 'oase' di tengah 'gersangnya' kehidupan masyarakat di tengah pandemi corona.
Semuanya berawal dari pilihan seorang perawat dalam memilih apa yang akan dikenakannya di balik APD saat menangani pasien Covid-19.
Sebuah pilihan yang sebenarnya menimbulkan reaksi positif di kalangan para pasien diRumah Sakit Klinik Regional Tula tempat sang perawat bekerja atau dari masyarakat umum.
Seorang pasien mengatakan tidak ada keberatan dari para pria di bangsal. Hanya sebagian yang mengakui adanya "rasa malu".
Seorang pembaca koran lokalTula Newsmemberi selamat kepada perawat itu.
"Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kondisi yang amat suram seperti saat ini," kata Sergey Ratnikov.
"Kenapa ditegur?" tanya Albert Kuzminov.
Marina Astakhova memposting: "Bagus sekali, ia membangkitkan suasana hati para pasien."
Sementara Valery Kapnin menulis: “Mengapa menghukum perawat, Anda justru perlu menghadiahinya.
"Melihat pakaian ini, tidakakan membuat seseorangmati."
Pendukung lainnya berkata: “Semua orang meneriakinya, tetapi tidak ada yang memperhatikan bahwa dia berpakaian seperti ini karena panas.
"Mungkin kamu perlu berteriak pada manajemen ... karena tidak ada AC normal di sini."
Lalu, sebenarnya pakaian seperti apa yang dikenakan oleh sang perawat sehingga membuat heboh?
Sebenarnya lebih tepat untuk menyebut bahwa perawat tersebut nyaris tidak mengenakan pakaian di balik APD transparan yang dikenakannya saat berada di bangsal pasien Covid-19.
Perawat Rusia yang tidak disebutkan namanya itu memang bekerja di bangsal Covid-19, hanya merawat pasien pria, sebuah rumah sakit di Tula.
Foto dirinya kemudian dengan cepat menjadi viral, karena dia terlihat mengenakan bra putih dan celana dalam saat dia menulis bagan pasien.
Tetapi kepala rumah sakit tidak merasa pilihan perawat tersebut saat bekerja sebagai sebuah hiburan dan menghukum perawat karena "tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis".
Perawat berusia 20-an yang dianggap "terlalu seksi" tersebut mengaku mengenakan seragam perawatnya di bawah gaun itu.
Dia mengatakan kepada manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa dia tidak menyadari APD yang dia kenakan ketika merawat pasien coronavirus sangat transparan.
Kementerian kesehatan regional melaporkan bahwa "sanksi disiplin diterapkan pada perawat departemen penyakit menular yang melanggar persyaratan (seragam)".
Awalnya para pemimpinnya mengatakan wanita itu mengenakan "pakaian dalam" tetapi kemudian mengklaim bahwa sang perawat mengenakan"pakaian renang" di bawah gaun itu.
Perawat belum berbicara secara terbuka tentang insiden tersebut dan rincian yang tepat dari tindakan disipliner tidak diungkapkan.
Insiden itu terjadi ketika kepala pusat pemantauan Covid-19 Rusia, seorang mantan dokter TV, Alexander Myasnikov, mengejutkan penonton dengan pembicaraannya yang terus terang tentang krisis coronavirus.
"Infeksi bagaimanapun akan mengambil korban," katanya.
"Lagi pula kita semua akan sakit. Mereka yang seharusnya mati akan mati.