5. Lyudmila Pavlichenko (309 pembunuhan)
Penembak Red Army Lyudmila Pavlichenko diyakini telah membunuh lebih dari 300 orang selama Perang Dunia Kedua.
257 korbannya adalah tentara Jerman dan 36 lainnya adalah penembak jitu musuh.
Ia meninggal umur 58 pada tahun 1972 setelah serangan stroke melandanya.
Ia dianggap sebagai penembak jitu wanita paling mematikan sepanjang sejarah.
4. Carlos Hathcock (93 pembunuhan)
Carlos Hatchcock hanya memiliki 93 pembunuhan yang terkonfirmasi.
Namun estimasi modern mengatakan jumlah korbannya berkisar dari 300 dan 400 korban.
Eksploitasinya menuntun Tentara Vietnam Utara memberi hadiah 20 ribu Euro atau 340 ribu rupiah untuk kepalanya.
Ia dijuluki oleh pasukan musuh sebagai The White Feather Sniper karena bulu burung berwarna putih yang selalu ada di topinya.
Targetnya adalah para warga kalangan atas, dan ia selalu berhasil membunuh penembak jitu musuh dengan membunuh dalam jangkauannya.
Ia meninggal tahun 1999 di Virginia Beach, Virginia, atas penyakit Sklerosis ganda.
3. Francis Pagahmagabow (378 pembunuhan)
Sniper asal Kanada ini membunuh 378 korban tentara di Perang Dunia I, dan meninggalkan 300 sisa tentara tetap hidup.
Ia pernah merangkak seberangi no man's land untuk mengambil amunisi dari tentara yang mati setelah rekannya kehabisan amunisi saat dikelilingi pasukan Jerman.
Ia meninggal di Parry Island Reserve tahun 1952 pada umur 61.
Baca Juga: 5 Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan, Salah Satunya Menangkal Infeksi
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR