Advertorial

Tahun Ini Ditunda, Pemprov DKI Jakarta Bayar 'Tanda Jadi' ke Formula E Rp270 Miliar, Diadakan di Tahun 2021?

Mentari DP

Penulis

Pemerintah Provinsi DKI telah membayar commitment fee untuk Formula E tahun 2021 sekitar Rp207 miliar.
Pemerintah Provinsi DKI telah membayar commitment fee untuk Formula E tahun 2021 sekitar Rp207 miliar.

Intisari-Online.com - Berbagai gelaran olahraga ditunda karena pandemi virus corona (Covid-19).

Salah satunyaFormula E yang dilaporkan akan tampil perdana di Jakarta, Indonesia pada tahun 2021.

BahkanKepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI telah membayar commitment fee untuk Formula E tahun 2021.

Menurut dia, commitment fee yang dibayarkan adalah untuk termin atau jangka waktu pertama.

Baca Juga: Terinfeksi dari Ibu Hamil, 13 Petugas Medis di RSUD Padang Positif Covid-19, Rumah Sakit Langsung Ditutup!

"Sudah (dibayarkan)."

"Termin pertama hanya baru termin pertama," ucapnya saat dihubungi Kompas.com pada Senin (4/5/2020).

Besaran commitment fee 2021 yang dibayarkan adalah sebesar 11 juta poundsterling atau sekitar Rp207 miliar (dengan asumsi 1 pounds sebesar Rp18.881).

"(Yang dibayarkan) 11 juta poundsterling," kata dia.

Baca Juga: Demi Murid-muridnya, Guru SD Ini Rela Ngajar Door to Door ke Rumah Murid di Tengah Pandemi Covid-19, 'Tak Semua Orang Punya Smartphone'

Firdaus mengatakan, commitment fee yang telah dibayarkan sebelumnya sebesar 20 juta poundsterling untuk penyelenggaraan Formula E di tahun 2020, saat ini masih tengah dibahas.

Ia mengaku Pemprov DKI tak ingin dirugikan karena penundaan gelaran ajang balap mobil listrik itu.

"Ini dalam proses pembahasan terutama Jakpro selaku penyelenggara di sini dengan pihak Formula E itu dalam pembahasan. Teknisnya di Jakpro," lanjutnya.

"Kemarin setelah ditunda ini kan kita tidak ingin dirugikan. Tapi untuk MoU itu antara Jakpro dengan pihak Formula E," tambah Firdaus.

Formula E rencananya digelar pada 6 Juni 2020. Namun ditunda karena adanya pandemi Covid-19.

Penundaan tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, balapan mobil listrik Formula E berisiko menyebarkan virus Corona atau Covid-19.

Sebab, gelaran balapan itu biasanya dihadiri wisatawan dari berbagai negara.

"Formula E ini adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta bila begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus Corona," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: 3,5 Juta Orang di Seluruh Dunia Terinfeksi Virus Corona, 1,1 Juta Orang Sembuh, dan Indonesia Berada di Urutan 36 dengan Kasus Terbanyak

Penundaan Formula E, kata Anies, telah disetujui Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula E Operations (FEO).

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Anies, juga tidak mengutamakan dampak ekonomi dari penyelenggaraan Formula E.

Sementara itu, kata Anies, commitment fee atau biaya tanda jadi penyelenggaraan Formula E tidak hangus, meskipun gelaran balap mobil listrik di Jakarta pada 6 Juni 2020 itu ditunda.

Anies berujar, commitment fee Formula E tidak hangus karena gelaran balap mobil itu ditunda akibat adanya kejadian luar biasa, yaitu merebaknya virus corona atau Covid-19 di dunia.

"Tidak ada yang hangus."

"Jadi, kalau dari sisi biaya tidak ada yang hangus karena memang ini adalah force majeure," ujar Anies.

(Ryana Aryadita Umasugi)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Pemprov DKI Sudah Bayar Commitment Fee Formula E Rp 207 Miliar")

Baca Juga: Cerita Nenek 102 Tahun yang Selamat dari Pandemi Flu Spanyol, Pernah Keguguran, Kena Kanker, dan Kini Sembuh dari Virus Corona

Artikel Terkait