Intisari-Online.com - Ruangguru menjadi sorotan tajam dari banyak masyarakat Indonesia setelah perusahaan tersebut ditunjuk menjadi salah satu mitra platform digital program Kartu Prakerja.
Bukan tanpa alasan masyarakat menyoroti pemilihan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja, sebab pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, saat itu sedang menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo.
Konflik kepentingan kemudian mulai diarahkan kepada Belva karena posisinya saat itu dan terpilihnya Ruangguru dalam program pemerintah.
Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja maupun korban PHK. Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 2 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Pendaftarannya Berikut Ini
Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima. Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp 19,88 triliun.
Dari jumlah yang diterima oleh setiap pemilik Kartu Prakerja, sebanyak Rp 1 juta atau totalnya senilai Rp 5,6 triliun mengucur dalam bentuk subsidi pelatihan melalui “kelas online”.
Materi pelatihan itu tersedia di delapan mitra platform digital yang digandeng pemerintah, yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu dan MauBelajarApa.
Proses pelatihan via delapan mitra platform digital itulah yang belakangan disoal. Skema pelatihan ala Kartu Prakerja itu dinilai sebagai “subsidi terselubung” bagi start up tersebut.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR