Advertorial

Lewati Indonesia, Singapura Kini Jadi Negara dengan Kasus Virus Corona Terbanyak di Asia Tenggara, Tapi Juga Masuk Top 10 Negara Teraman di Dunia

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Beberapa hari lalu, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara.

Per Senin (20/4/2020), kasus virus corona di Indonesia mencapai 6.760 kasus.

Dilaporkan ada 590 kasus kematian dan 747 kasus pasien sembuh.

Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus virus corona terbanyak di Indonesia dengan 3.097 kasus.

Baca Juga: Desas-desus Kematian R.A Kartini, Alami Keracunan Kehamilan Usai Melahirkan hingga Diracuni Belanda, '5 menit Sebelum Hilang, Pikirannya Masih Utuh'

Walau begitu, kini Indonesia berada di urutan kedua negara dengan kasus virusterbanyak di Asia Tenggara.

Siapa yang berada di urutan pertama?

DilaporkanThe Straits Times padaSelasa (21/4/2020), kini Singapura menjadi negara dengan kasus virusterbanyak di Asia Tenggara.

Negara tetangga ini melaporkan jumlah kasus yang sangat tinggi.

Baca Juga: Kenali Gejala Keracunan Kehamilan yang Sebabkan R.A Kartini Meninggal di Usia 25 Tahun, Banyak Dialami Ibu Hamil Lainnya Lho!

Di mana pada Senin (20/4/2020), kasus baru virus corona di Singapura melonjak hingga 1.426 kasus.

Dengan jumlah kasus baru itu, maka total kasus virus corona di Singapura mencapai 8.014 kasus.

Apa penyebabnya?

Ternyata mayoritas dari pasien positif virus corona di Singapura adalah pekerja asing yang tinggal di apartemen asrama.

Dari total 1.426 kasus baru, ada sebanyak 1.369 pasien adalah pekerja asing.

Ini terjadi setelah pemerintah melakukan tes besar-besaran.

MenurutKementerian Kesehatan Singapura, ada tiga klaster baru terkait penyebaran virus corona di negara ini.

Pertama,terkait apartemen Jurong.

Kedua, asrama Woodlands Lodge II.

Dan yang ketiga, 8 Sungei Kadut Loop yang merupakan alamat perusahaan konstruksi.

Baca Juga: Demi Tembak Mati Jenderal Vietcong, Sniper AS Ini Rela Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Berturut-turut

Dan sebagian besar pasien dari ketiga klaster itu tidak menunjukkan gejala virus corona dan selalu berada di dalam asrama masing-masing.

"Mereka tidak melapor karena mereka tidak mempunyai gejala," ucapKementerian Kesehatan Singapura.

"Tapi ketika pemerintah melakukan tes, banyak dari mereka yang hasilnya positif."

Untungnya, mereka terkena kondisi ringan dan tidak ada yang dirawat d ICU.

Walau menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di Asia Tenggara, nyatanya Singapura juga masuk top 10 negara teraman dari virus corona.

Dilansir dariNikkei Asian Reviewpada Senin (6/4/2020), ada 40 negara teraman dari pandemi virus corona.

Hal ini diucapkan olehDeep Knowledge Ventures, perusahaan konsorsium yang berbasis di Hong Kong.

Dari 40 negara teraman di pandemi Covid-19, Israel menempati peringkat teratas dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian.

Sementara Singapura berada di urutan ke 8.

Beberapa parameter itu di antaranya jumlah kasus virus corona, angka kematian, ukuran geografis dan demografi, kapasitas rumah sakit, dan keahlian medis.

Baca Juga: Tak Seperti Ibunya, Kisah Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Semata Wayang R.A Kartini Ini Jarang Diketahui, Ternyata Dia Pernah Terseret Pusaran Komunisme

Kemudian kriteria lainnya seperti GovTech atau sistem e-government dan kemampuan pertahanan.

Data ini terakhir kali di-update pada 12 April, dan peringkat negara dapat berubah sewaktu-waktu.

Perlu Andatahu, walau Singapura punya 8.000 kasus virus corona, angka kematian di negara ini hanya 11 dan 2 kasus di antaranya adalah warga Indonesia.

Selain itu, Singapura sudah melakukan rapid test dan sudah mencapai ratusan tes.

Dengan ini, pemerintah Singapura memastikankesehatan dan kesejahteraan warga negaranyadi tengah pandemi Virus Corona.

Termasuk para pekerja asing.

Bahkan Perdana MenteriSingapura, PM Lee Hsien Loong mengatakan, mereka akan memantau dengan baik para pekerja asing.

Di mana pemantauan ini akan melibatkanangkatan bersenjata, kepolisian, dan beberapa kementerian lain.

Dia memastikan kebutuhan penting para pekerja itu terpenuhi.

Seperti fasilitas sumber makanan, minuman, WiFi untuk dapat menghubungi keluarga mereka di negara masing-masing.

Baca Juga: Ketika Salah Satu Rempah Khas Indonesia Bisa Cegah Pandemi yang Bunuh 200 Juta Orang di Dunia, Harganya Capai Rp193 Juta!

Artikel Terkait