Advertorial
Intisari-online.com - Pembunuh bayaran sebuah pekerjaan haram dengan cara menghilangkan nyawa orang lain dengan iming-iming uang.
Kisah pembunuh bayaran mungkin masih merupakan misteri dalam pandangan umum dalam hal ini dianggap tabu, namun di 'dunia bawah tanah' pekerjaan ini benar adanya.
Beberapa orang pernah membuat kesaksian dan mereka mengakui kebenaran jika ia adalah seorang pembunuh.
Bahkan sebuah situs di deepweb sangat banyak dijumpai situs-situs yang menyewakan jasa pembunuh bayaran.
Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Salah satunya adalah seorang pria bernama Giancarlo Orsini asal Itali, ia adalah pembunuh bayaran kelas kakap yang berhasil ditangkap oleh polisi.
Dalam pengakuannya ia telah mendapat bayaran sekitar Rp49 Juta hingga Rp350 Juta untuk sebuah pembunuhan.
Ia mengaku disewa oleh kelompok mafia untuk melakukan tindakan kotor tersebut, ia setidaknya telah membunuh lima orang.
Ia menjalankan aksinya melalui kendaraan danmendatangai korban lalu menembaknya tepat di bagian kepalanya.
Namun, kisah Orsini bukanlah satu-satunya pembunuh bayaran yang diketahui dunia.
Sebelumnya juga heboh seorang wanita yang identitasnya dirahasiakan, sebut saja dengan nama Maria asal Filipina yang menjadi pembunuh bayaran.
Tak tanggung-tanggung dalam pengakuannya ia adalah pembunuh yang disewa langsung oleh presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Ia disewa untuk menghabisi para pengedar narkoba di negara tersebut dan setidaknya ia telah membunuh 5 orang dalam karirnya sebagai pembunuh bayaran.
Baca Juga :Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Sebagai pembunuh professional ia dituntut untuk menyembunyikan identitas aslinya, bahkan ia juga kerap berpindah rumah ketika rumahnya tidak aman.
Tak hanya itu suaminya juga disebut-sebut sebagai seorang pembunuh bayaran, dimana ia membunuh orang-orang yang tak sanggup membayar hutang.
Maria terjun menjadi pembunuh bayaran dikarenakan tawaran dari sang suami untuk melakukan pekerjaan ini.
Karena dinilai wanita akan sulit dicurigai untuk melakukan pekerjaan haram ini.
Dalam menjalankan pekerjaannya setiap satu kasus pembunuhan yang dilakukan Maria akan menerima bayaran sekitar Rp 5.7 Juta.
Sejak prsiden Rodrigo Duterte berkuasa setidaknya 3.000 pengedar narkoba tewas, dan beberapa diantaranya dibunuh oleh orang tak dikenal. (Afif Khoirul M)