Advertorial
Intisari-Online.com - Dilansir dariworldmeters.info, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di seluruh dunia per Selasa (14/4/2020) mencapai 1.925.224 kasus.
Sementara ada 119.702 kasus kematian dan 119.702 kasus lainnya dinyatakan sembuh.
Dari angka tersebut, Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terbanyak di dunia.
Dilaporkan kasus virus corona di Amerika Serikat sudah mencapai 587.155 kasus dengan 23.644 kasus kematian dan 36.948 orang dinyatakan sembuh.
Baca Juga: 'Semakin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh Kita, Maka Semakin Berat Gejala yang Kita Rasakan'
Melihat angka tersebut, seharusnya pemerintah dan warga Amerika Serikat khawatir.
Namun nyatanya hal tersebut tidak berlaku bagi sang presiden.
Dilansir dari mirror.co.uk pada Selasa (14/4/2020), Presiden Amerika Serikat Donald Trump malah memuji dirinya sendiri di tengah pandemi virus corona ini.
Dalam sebuahkonferensi pers yangdigelar kemarin, Presiden Trump mendapat banyak pertanyaan dari para wartawan.
Salah satu pertanyaan terkait tingginya angka kematian di Amerika Serikat terkait virus corona.
Mereka bertanya, apa langkah selanjutnya yang akan Trump dan pemerintah ambil?
Lalureporter New York Times, Maggie Haberman, mengatakan larangan bepergiannya "mungkin efektif" untuk menghentikan penyebaran virus.
Tapi Trumptidak setuju.
Lalu dia menampilkan video berisi komentar beberapa gubernur, termasuk Gubernur Gavin Newsom dan Andrew Cuomo.
Di mana keduanya memuji kepemimpinan pemerintahan Trump selama krisis.
Seolah belum selesai, Trump juga mengatakan berencana membuka kembali perekonomian di Amerika Serikat.
Seperti diketahui seluruh bidang di AS kecuali perjalanan penting dan bisnisditutup termasuk sekolah.
Namun dia berencana membukanya kembali pada bulan Mei.
Atas pernyataannya ini, Trump mendapat kritik dari Dr Fauci.
Perlu Anda tahuDr Anthony Stephen Fauci adalah direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Di mana Dr. Fauci sudah menjabat sebagai direktur sejak tahun 1984.
Sejak awal penyebaran virus corona,Dr. Fauci sudah mengingatkan warga Amerika Serikat untuk berhati-hati.
Nah, padaMinggu pagi (12/4/2020),Dr. Fauci melakukanwawancara dengan CNN dan mengatakan agar Trump fokus saja pada pandemi ini.
Dan agar berhati-hati ketika membuka kembali perekonomian.
Menurutnya, jika negara di lockdown, maka negara bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Ini juga bukan kali pertama Dr. Fauci tidak setuju dengan kebijakan Trump saat menghadapi virus corona.
Misalnya dia menentang penggunaanobat anti-malaria hydroxychloroquine yang disebut Trump efektif melawan virus.
Alasannya tidak ada data ilmiah terkait hal itu.
Di Amerika Serikat, Dr. Fauci telah dianggapsebagai 'pemimpin' dalam perang melawan virus corona.
Alasannya karenaRepublik George W. Bush menghormati dirinya, bahkan dia pernah mendapat Medal of Freedom Presiden tahun 2008.
Tak heran, dalam jajak pendapat selama krisis kesehatan masyarakat telah menunjukkan bahwa orang Amerika lebih mempercayainya daripada Trump.
Tak lama setelah kritik itu, Presiden Trump terlihat me-retweet sebuah unggahan yang merujuk pada komentar Dr. Fauci yang menulis "Time to #FireFauci"(#PecatFauci).
Tindakan Trump yang me-retweet unggahan yang memuat tagar #FireFauci itu dinilai memicu spekulasi lebih lanjut tentang masa depan Dr. Fauci.