Advertorial

Banyak Pasien Covid-19 Sembuh Mendadak Terinfeksi Kembali, Ilmuwan Khawatir Virus Ini Hanya Tidur dan Bisa Hidup Selama Puluhan Tahun di Tubuh Manusia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Saat ini virus corona adalah penyakit yang membuat khawatir penduduk seluruh dunia, karena penyebarannya yang begitu cepat.

Lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit ini, namun tak sedikit pula mereka yang berhasil disembuhkan.

Sayangnya kesembuhan pasien ini belum bisa dipastikan karena obat maupun vaksinnya belum ditemukan.

Selain itu, beberapa waktu sebuah kabar mengejutkan terjadi di mana beberapa pasien di Korea Selatan mendadak kambuh lagi dan kembali terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Takut Terinfeksi Virus Corona, Ratusan Napi Minta Dibebaskan hingga Terjadi Kerusuhan, Lempari Batu sampai Ada Kebakaran di Dalam Lapas

Menurut Otoritas Rumah Sakit Hong Kong, menemukan pasien yang sembuh dari Covid-19 akan mengalami kerusakan paru-paru 20-30%.

Bahkan yang lebih mengerikan pasien bisa mengalami kerusakan organ dalam seumur hidup.

Sementara yang paling dikhawatirkan ilmuwan adalah virus ini kemungkinan hanya tertidur dalam tubuh manusia ketika pasien dinyatakan sembuh, dan masih bisa hidup selama puluhan tahun.

Penelitian itu dilakukan oleh Universitas Yale yang menyatakan, adanya kerusakan jantung, hati, pada pasien Covid-19.

Baca Juga: 'Paru-paru Membiru Kemudian Mati Lemas' Ilmuwan Ungkapkan Cara Kerja Virus Corona Menyerang Paru-paru Sehat Kemudian Membunuhnya

"Covid-19 bukan hanya gangguan pernapasa," kata Dr Harlan Krumholtz, seoranga ahli jantung di Universitas Yale.

"Ini bisa memperngaruhi jantung, hati, ginjal, otak, sistem endokrin dan sistem darah," tambahnya.

Peradangan dan respon kekebalan tubuh telah berkaitan dengan penyakit stroke dan serangan jantung.

Para peneliti juga mengkhawatirkan virus ini bisa tertidur dan hidup di tubuh manusia selama puluhan tahun.

Lalu, hidup kembali dengan cara yang sama sebagaimana virus herpes menyebabkan cacar air dan muncul kembali sebagai herpes zoster.

Menurut Los Angeles Times, belum ada yang selamat dalam jangka panjang dari penyakit ini.

Baca Juga: Indonesia Diminta Tegas Agar Tak Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19, 'Lah PSBB Itu Apa? Peraturannya Sudah Banyak, Tinggal Dipatuhi Saja'

Di China korban pertamanya kambuh lagi hanya tiga bulan lebih sedikit menderita virus corona.

Sementara para dokter masih sibuk merawat pasien yang masih sakit, dan terlalu sibuk memantau 370.000 orang yang berhasil disembuhkan.

Dokter juga khawatir, jika beberapa organ tidak berfungsi dengan baik dan pulih dengan cepat setelah terinfeksi virus corona.

Ini bisa membuat pasien lebih rentan selama beberapa bulan ke depan.

"Saya pikir ada gejala sisa jangka panjang," Kata Dr Joseph Brennan ahli jantung dari Yale.

"Saya tidak tahu, tetapi penyakit ini sangat luar biasa, sehingga beberapa orang menghadapi masalah kesehatan yang berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Di Tengah Upaya Hentikan Gelombang Infeksi Kedua, Kasus Corona di China Naik, Pasien Tanpa Gejala dan Hal Ini Diduga Jadi Pemicunya

Meski demikian, penelitian ini masih perlu mengembangkan efek berkelanjutan dari virus corona yang kemungkinan tertidur dalam tubuh manusia.

Selain itu, laporan terbaru mengungkapkan bahwa virus ini bisa menyerang paru-paru sehat hingga membuatnya mati, lapor Daily Mirror.

Artikel Terkait