Advertorial
Intisari-Online.com -Pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, Selasa (12/6/2018), disebut-sebut sebagai pertemuan bersejarah.
Sebelum menghadiri pertemuan itu, Kim Jong Un yang dikhawatirkan masyarakat dunia terbang ke Singapura dari Korea Utara menggunakan pesawat usangnya Ilyushin IL-76 M, di luar dugaan ternyata menggunakan pesawat Boeing 747-400 China buatan Amerika.
Ada kemungkinan Kim Jong Un dipinjami China dengan pesawat Boeing 747 yang biasa digunakan untuk mengangkut pejabat-pejabat VVIP pemerintah China termasuk Presiden Xi Jinping.
Dengan langkah itu secara politik dan juga militer China yang menegaskan masih merupakan sekutu Korut, ternyata menjamin penuh keamanan Kim Jong Un.
Pasalnya selain terbang di jalur penerbangan steril di atas China selama menuju Singapura, pesawat yang ditumpangi Kim Jong Un juga dikawal ketat oleh jet-jet tempur AU China.
Secara pribadi, sebelum berangkat ke Singapura, Kim Jong Un memang telah menemui Presiden Xi Jinping untuk minta bantuan akomodasi terkait kunjungannya ke Singapura demi menemui Presiden Donald Trump dan bantuan yang didapat ternyata ‘lebih dari cukup’.
Kim Jong Un sendiri ternyata menyadari bahwa ‘pesawat kepresidenannya’ yang usang akan menjadi pemandangan yang sangat kontras dan sekaligus memprihatinkan ketika disandingkan dengan pesawat Air Force One Presiden Donald di Bandara Internasional Changi Singapura.
Maka kesediaan China menjamin fasilitas Kim Jong Un selama di Singapura agar kelihatan berwibawa benar-benar telah banyak menolongnya.
Apalagi pesawat Boeing 747-400 yang ditumpangi Kim Jong Un dan para stafnya merupakan pesawat modern berbadan besar buatan Boeing Commercial Airplanes AS dan bisa menempuh jarak lebih dari 14 ribu km tanpa mengisi bahan bakar ulang.
Jadi tak ada lagi kekhawatiran Kim Jong Un jadi perhatian dunia sekaligus "bahan tertawaan" karena menggunakan pesawat kuno untuk mencapai Singapura.
Kebetulan Boeing 747-400 sendiri merupakan pesawat komersil kebanggaan AS.
Dengan kemampuan menempuh jarak sejauh itu, maka Boeing 747-400 bisa menempuh jarak China-Singapura bolak-balik tanpa masalah.
Kim Jong Un dan rombongan memang mendarat di Bandara Changi Singapura sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada Minggu (10/6/2018) dan langsung disambut secara kenegaraan.
Yang pasti dukungan nyata China demi menjamin keselamatan dan kewibawaan Kim Jong Un telah menjadi semacam pesan sekaligus ancaman terhadap Presiden Donald Trump.
Pesan politisnya adalah agar Presiden Trump ‘tidak berani main-main’ dengan Kim Jong Un yang oleh para politikus AS pernah dijuluki ‘hanya bocah gemuk yang nakal’ itu.
Karena tampaknya, China sudah siap membela Kim Jong Un (Korut) secaraall out.
Agustinus Winardi