Meski jelas, tambahnya, "Ramalan dibuat searah dengan kebutuhan pembuatnya. Begitu pula penafsirannya.”
Baca juga: Jangan Hanya Percaya pada Ramalan karena Penentu Nasib Kita adalah Diri Sendiri dan Tuhan
Pemahaman relatif pun muncul. Makanya, tulis Anwarudin Hadisusilo pada karyanya - Evaluasi Ramalan Nostradamus Dipandang dari Kacamata IslamlBerbagai Aliran Kepetcayaan & Agama Lain dan Perkembngan limu Pengetahuan/Teknologi Modern, dimuat dalam majalah Mawas Diri, Januari – Desember 1982 - Quabain 50 pada halaman 46, buku karya Cheetam, ditafsirkan lain.
Paragraf "Dari suatu tempat di antara tiga lautan, akan lahir seseorang yang memperingati hari Kamis sebagai hari besarnya. Keharuman namanya, pemerintahan dan kekuasaannya akan tumbuh di darat dan lautan, membawa kesulitan bagi dunia Timur”, menurut Anwarudin, tempat yang dimaksud adalah Indonesia (di antara Samudera Indonesia, Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik).
Tokoh yang ditunjuk adalah Bung Karno (lahir pada Kamis Pon, 6 Juni 1901). Masa pemerintahannya diisi tema utama penghapusan imperialisme dari dunia Timur.
Bergabungnya "Raja" Besar'' dalam aliansi "2 Raja" (Century IV Quatrain 99), yang oleh Cheetam ditafsirkan puncak detente Timur-Baral oleh Anwanidin disimpulkah lain.
la bilang, Bung Karno-lah pemrakarsa pertemuan komunis dan kapitalis. Perundingan pribadi dengan Presiden Kennedy (1961) membuahkan misi Kennedy mendekati Kruschev dan Bung Karno mendekati Chou En Lai.
"Sayang, usaha itu terlambat, karena dunia sudah terlalu tegang dan Kennedy terbunuh (1963).' Bung Karno kehilangan keseimbangan dan terseret pengaruh komunis RRC hingga terguling saat peristiwa G30S/PKI" tulis Anwarudin pada majalah Mawas Diri, Juni 1982.
Sekali lagi terbukti, ramalan dan penafsirannya sangat relatif. "Saya melihatnya demikian dan sebagian terbukli,” tambah Anwarudin. "Sama halnya dengan ramalan Nostradamus tentang Perang Dunia III, yang menurut saya sekarang sudah terjadi. Hanya motivasinya yang berubah, dan klimaksnya saja yang belum.” (Mayong Suryolaksono)
Baca juga: Bukan untuk Meramal Nasib, Dulu Ramalan Bintang Digunakan untuk Mengusir Setan
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR