Advertorial
Intisari-online.com - Zemy dan Endang keluar dari ruang tahanan Polres Banyuwangi, Selasa (24/4/2018).
Mereka baru saja menjenguk Yoanita Rachmawati, ketua dari kelompok arisan Mama Gaul yang membawa lari uang ratusan juta rupiah milik anggotanya, termasuk uang Zemmy dan Endang sejak 2017.
Endang mengaku sengaja menjenguk untuk mengetahui keadaan terakhir perempuan yang juga menjadi teman baiknya tersebut.
Yoanita ditangkap pada tanggal 19 April 2018 lalu di Tangerang Selatan setelah buron selama 9 bulan sejak dilaporkan oleh 9 orang anggota arisannya.
BACA JUGA:Demi 'Uang Gaib', Teller BRI Ini Transfer Rp1,2 M ke Sejumlah Rekening Secara Ilegal
Endang bercerita, dua hari sebelum Yoanita melarikan diri, dia masih menemani perempuan berambut panjang tersebut.
Ketika para anggota arisan meminta uang mereka dikembalikan, Endang mengaku bahkan juga ikut mencarikan solusi padahal dia sendiri adalah korban penipuan.
Dia telah menyetorkan uang hingga Rp300 juta kepada Yoanita dan belum sepeser pun dikembalikan.
"Saya ini korban juga. Ada Rp300 juta uang saya dibawa dia. Bahkan anting-anting saya ini sempat digadaikan sama dia dan saya sendiri yang nebus Rp 2 juta di pegadaian. Saya ini ke sini buat lihat keadaannya tapi sepertinya enggak ada tuh wajah penyesalan di Yoanita," ungkapnya.
BACA JUGA:Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu
Saat ditemui di dalam tahanan, menurut Endang, Yoanita memang sempat meminta maaf kepada dirinya namundia tidak menangkap itikad baik dari Yoanita untuk mengembalikan uang dengan cara dicicil atau membuat surat perjanjian untuk melakukan pembayaran uang arisan yang telah dibawa.
"Malahan dia cerita kalau uangnya dibawa siapa gitu. Setiap ketemu ceritanya ganti-ganti. Saya sih sebenarnya kasian. Dia kan teman baik saya juga. Tapi kalau enggak dilaporkan ke polisi makin banyak korbannya nanti," tutur perempuan yang memiliki warung makan tersebut.
Kepada Endang, Yoanita sempat meminta untuk dijenguk kembali pada Kamis nanti dan minta dibawakan botol berisi air putih, baju ganti dan celana pendek.
"Katanya dia enggak ada kawan dan keluarga yang menjenguk. Saya bingung juga. Lihat nanti apakah saya bawakan baju ganti apa enggak Kamis nanti. Ngelihatnya juga nggak tega," ungkap Endang.
Hal senada juga diungkapkan Zemy, salah satu korban arisan Mama Gaul Banyuwangi.
Menurut perempuan berjilbab tersebut, dia mengenal Yoanita sejak akhir tahun 2016 lalu dari forum jual beli makanan online lalu berteman sangat akrab hingga Zemy bergabung menjadi anggota arisan Mama Gaul.
"Ada 30 orang di dalam grup saat itu tapi tidak ada yang saling mengenal. Jadi memang komunikasinya lewat grup. Semacam arisan indeks gitu. Ada juga yang arisan mobil. Sempat dapat tapi uangnya masuk lagi ke Yoanita. Pernah saya pontang-panting cari Rp50 juta. Katanya kalau enggak dibayar, uang yang sudah masuk sebelumnya enggak bisa cair," ucap Zemy.
Dia juga diminta untuk mencari orang untuk bergabung di arisan tersebut dan dijanjikan mendapatkan bonus.
Total kerugian yang dialami oleh Zemy mencapai Rp163 juta. Dia juga harus mengembalikan uang milik orang yang bergabung dengan arisan mama gaul yang diajak join olehnya.
"Padahal kami berteman baik tapi kok ya tega kayak gitu," tuturnya.
Zemy juga membantah pernyataan Yoanita yang mengaku terpaksa melarikan diri karena diancam oleh para peserta arisan yang meminta pencairan uang dalam waktu bersamaan.
"Enggak ada yang ancam-ancam dia. Kami dijanjikan hari ini katanya, terus besok sampai bulan depan sampai lama tapi janjinya nggak ada yang ditempati semua. Wajar kan kalau kita minta hak kita," kata ibu dua anak tersebut.
BACA JUGA:(Foto) Bak Gudang Fashion, Inilah Lemari Seluas 65 Meter Persegi Milik Sosialita Asal Singapura
Dia sempat menghitung jumlah uang yang dibawa oleh pelaku yaitu hampir mencapai Rp800 juta. Namun masih ada beberapa peserta yang masih belum didata.
Semenjak kasus penipuan arisan Mama Gaul ini mencuat, Zemy mengaku banyak dihubungi oleh korban-korban lainnya dan mereka juga akan melaporkan penipuan tersebut ke kepolisian.
Sementara itu, Yoanita, tersangka penipuan berkedok arisan, mengaku hanya memegang uang sebesar Rp51 juta dan sisanya sudah disetorkan kepada orang lain. Dia memilih melarikan diri karena merasa terancam.
Selama pelariannya, dia bekerja dia Jakarta. "Enggak usah dijelaskan saya kerja apa di Jakarta. Pokoknya kerja," katanya ketika memberikan pernyataan di hadapan sejumlah wartawan.
Dia juga mengaku memiliki bukti-bukti bahwa ada peserta arisannya yang telah menerima sejumlah uang. Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, laporan penipuan yang dilakukan pelaku sudah masuk ke pihak kepolisian sejak tahun 2017.
Total kerugian dari investasi bodong dan arisan tersebut mencapai Rp 354 juta.
Polisi, lanjut dia, juga telah mengamankan beberapa barang bukti, yaitu rekening koran beberapa korban, beberapa lembar kuitansi pembayaran serta screenshot penawaran arisan dan investasi Mama Gaul.
"Yang melaporkan resmi ada sembilan orang, tetapi kemungkinan korban lebih banyak karena ada yang belum melaporkan. Jadi, pelaku menawarkan arisan dan investasi emas kepada para korban dan meminta korban mencari anggota lainnya. Namun, sampai batas waktu yang dijanjikan, uangnya tidak kunjung cair," kata Donny saat rilis di Mapolres Banyuwangi, Senin (23/4). (Ira Rachmawati)
BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Arisan Mama Gaul, Teman Baik Pun Juga Ditipu" .