Advertorial
Intisari-Online.com - Setiap harinya, setiap negara melaporkan kasus virus corona ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Misalnya berapa kasus baru, berapa korban yang meninggal, dan berapa yang dinyatakan sembuh.
Lalu menghitung berapa kasus virus corona di negara tersebut.
Nah, dari 200 negara yang melaporkan hal tersebut, Vietnam melaporkan0 (nol) kasus baru untuk pertama kalinya sejak 6 Maret 2020.
Vietnam pertama kali mengonfirmasi kasus infeksi virus corona penyebab Covid-19 pada 23 Januari 2020, bertepatan dengan hari pertama liburan perayaan Tahun Baru Imlek.
MengutipVN Express pada Minggu (5/4/2020), dengan demikian total kasus yang dilaporkan Vietnam hingga hari ini tetap di angka 240.
Catatan kasus di Vietnam Pada 6 Maret 2020, warga Vietnam, Hanoian Nguyen Hong Nhung dikonfirmasi positif Covid-19 setelah kembali dari Eropa.
Sebelum hari itu, Vietnam tidak melaporkan infeksi baru selama 22 hari.
Akan tetapi, sejak 6 Maret 2020, infeksi dilaporkan setiap harinya.
Puncaknya, pada 22 Maret 2020, Vietnam mencatat 19 kasus baru.
Kasus itu adalah laporan kasus harian terbanyak sejauh ini.
Dari 240 kasus yang ada, 90 kasus telah selesai (pasien sembuh) dan 150 masih aktif (dalam pengawasan dan perawatan).
Hotspot Covid-19 terbesar di Vietnam berada di Hanoi dan Ho Chi Minh.
Kabar baik lain dari Vietnam adalah suspect infeksi virus corona turun 935 kasus dibandingkan Jumat (3/4/2020).
Pada Sabtu (4/4/2020) pagi dilaporkan 3.736 suspectmenjalani dikarantina di Rumah Sakit Vietnam.
Suspect corona adalah orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien atau telah kembali dari daerah wabah.
Selain itu, mereka yang menunjukkan gejala batuk, demam, dan sesak napas.
Langkah Pemerintah Vietnam
Jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, Vietnam merupakan salah satu negara yang tidak memiliki kasus kematian akibat virus corona.
Dua negara lain yang sejauh ini mencatatkan nol kematian akibat virus corona adalah Laos dan Kamboja.
Sementara itu, menurut laporan SCMP, kasus di Kamboja ada 114 kasus dan Laos 10 kasus.
Banyak yang menilai, Vietnam berhasil dalam menekan penyebaran virus corona di negaranya.
Apa saja yang dilakukan Pemerintah Vietnam?
1. Jarak fisik atau physical distancing
Jarak fisik mulai diterapkan sejak 1 April 2020.
Vietnam Insider, Kamis (2/4/2020), memberitakan, penerapan kebijakan jarak fisik di Vietnam akan diperpanjang hingga akhir April 2020.
Jarak fisik bukan berarti membatasi produksi, perdagangan, dan layanan penting.
Namun, meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dan hanya pergi jika ada keperluan mendesak.
Keperluan itu seperti membeli makanan, obat-obatan, bekerja di pabrik, atau fasilitas produksi yang menghasilkan barang-barang penting untuk kasus darurat.
Selain itu, orang harus menjaga jarak fisik yang aman minimal 2 meter dan tidak berkumpul dalam kelompok lebih dari 2 orang di tempat umum.
2. Penerbangan ditangguhkan
Pemerintah Vietnam juga menangguhkan semua penerbangan internasional yang masuk dan menghentikan layanan transportasi darat hingga 15 April 2020 untuk membatasi perjalanan domestik.
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc telah memerintahkan larangan masuk bagi wisatawan dari negara yang memiliki banyak kasus.
Misalnya, saat awal wabah, wisatawan asal Korea Selatan dilarang masuk.
Sementara itu, wisatawan dari Iran dan Italia yang masuk langsung dikarantina 14 hari.
3. Protokol kesehatan Vietnam
MelansirAl Jazeera pada 29 Februari 2020, perwakilan WHO di Vietnam Dr. Kidong Park menghubungkan keberhasilan Vietnam mencegah penyebaran virus corona dengan langkah proaktif dan konsistensi pemerintah.
Petugas kesehatan Vietnam membuat protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan:
Dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam Pasien menjalani diet ketat dan bergizi Memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.
4. Sekolah libur
Selain itu, Vietnam juga mengutamakan keselamatan siswanya.
Kelas-kelas ditangguhkan, jutaan siswa di 63 kota dan provinsi di Vietnam libur sejak awal perayaan Tahun Baru Imlek.
5. Larangan impor-ekspor satwa liar
Hewan liar telah diidentifikasi sebagai perantara penyakit mematikan melompat ke manusia.
Ini mirip yang terjadi dengan SARS dan MERS.
Vietnam merupakan salah satu hotspot perdagangan dan konsumsi satwa liar.
Pada 28 Januari 2020, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan larangan impor hewan liar ke Vietnam.
Selain itu, Departemen Perlindungan Hutan sementara waktu melarang pengangkutan hewan liar di luar wilayah provinsi atau keluar dari Vietnam.
(Nur Fitriatus Shalihah)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kabar Baik dari Vietnam: Nol Kasus Baru Virus Corona, Nol Kematian, Apa yang Dilakukan?")