Advertorial
Intisari-Online.com – Siapa sih yang tidak ingin pergi liburan?
Semua orang tentu ingin liburan. Termasuk bocah berusia 12 tahun yang satu ini.
Hanya saja cara yang ia lakukan untuk liburan salah. Sangat salah untuk ukuran anak di bawah umur.
Dalam wawancara eksklusif dari A Current Affair, seperti dilansir dari CNN, seorang bocah yang diberi nama samaran “Drew” sedang bertengkar dengan ibunya. Karena sang ibu mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi ke Bali.
Lalu setelah bertengkar dengan sang ibu, dia mencuri kartu kredit sang ibu, memesan penerbangan ke bandara Denpasar Bali, dan bepergian ke sana sendirian.
"Drew" cukup cerdik sehingga dia menyadari bahwa dia bisa terbang sendirian di beberapa maskapai Australia dari Sydney ke Denpasar hanya dengan paspor dan ID mahasiswa yang valid.
Setelah menipu neneknya untuk menyerahkan paspornya, dia memberi tahu orangtuanya bahwa dia akan berangkat ke sekolah.
Padahal sebenarnya ia naik kereta ke bandara Sydney dengan hanya membawa ransel dan skuter tendangan, sebelum akhirnya menaiki pesawat dari Perth ke Denpasar.
Bocah itu dilaporkan hilang 8 Maret 2018, dan polisi Indonesia akhirnya menemukannya 17 Maret 2018.
Mereka lalu mengembalikannya kepada orangtuanya, yang sementara itu telah melakukan perjalanan ke Bali, kata seorang juru bicara Polisi Federal Australia.
Pihak berwenang memeriksa identitasnya hanya ketika dia berada di Perth, dan hanya untuk membuktikan bahwa dia setidaknya berusia 12 tahun.
"Mereka hanya meminta kartu pelajar dan paspor saya untuk membuktikan bahwa saya di atas 12 tahun dan bahwa saya di sekolah menengah," katanya.
Baca juga:Bocah 3 Tahun di Bengkulu Terjepit Eskalator, Kakinya Robek dan Patah
Bocah itu bahkan memesan akomodasi di All Seasons Hotel dan memberi tahu staf bahwa saudara perempuannya akan datang.
Polisi Federal Australia mengatakan hal ini bisa menjadi peringatan bagi orangtua dan pemerintah untuk mencegah perjalanan internasional bagi anak-anak.
Apalagi mereka menambahkan bahwa agen mereka "tidak memiliki kekuatan untuk membatalkan paspor atau untuk meminta pembatalan paspor" jika orang yang memegang paspor bukan tersangka kriminal.
"AFP akan bekerja dengan lembaga-lembaga mitra untuk meninjau keadaan masalah ini dan prosedur operasi saat ini, untuk memastikan kejadian semacam ini tidak terjadi lagi," kata polisi.
Ibu anak lelaki itu, Emma, mengatakan kepada program TV bahwa dia "terlalu terkejut dan tidak tahu harus berkata apa mereka menemukan anaknya pergi ke luar negeri."
Baca juga:Beruntung, Bocah Usia 13 Tahun Menemukan Harta Karun Kerajaan Zaman Viking!