Advertorial

Pemkot Tegal Terapkan 'Local Lockdown', Akses Masuk Kota Ditutup Pakai Beton hingga 4 Bulan ke Depan

Mentari DP

Penulis

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono langsung mengambil kebijakan local Lockdown. Ini karena ada 1 pasien positif virus corona.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono langsung mengambil kebijakan local Lockdown. Ini karena ada 1 pasien positif virus corona.

Intisari-Online.com -Presiden Joko Widodo sudah mengungkapkan alasannya tidak memilih Lockdown sebagai caradalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Menurutnya, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.

Presiden Jokowijuga mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit Covid-19.

Untuk itu, Presiden Jokowi melarang pemerintah daerah untuk melakukan Lockdown dalam menghadapi penyebaran virus corona.

Baca Juga: Jilat Toilet untuk Lakukan 'Coronavirus Challenge', Pria Ini Positif Virus Corona

Sebab,kebijakan lockdown hanya diambil oleh pemerintah pusat.

"Kebijakan lockdown baik di tingkat nasional dan tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat."

"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh Pemda."

"Dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakan lockdown," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020).

TapiWali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono langsung mengambil kebijakan local Lockdown.

Baca Juga: Sering Ditanyakan, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya Tak Pilih Lockdown Demi Perangi Virus Corona

Langkah itu diambil menyusul adanya satu warga Tegal yang terkonfirmasi terinfeksi corona pada Rabu (25/3/2020).

Dlaporkan pasien itu baru pulang bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, dan dari Jakarta menuju Kota Tegal menggunakan kereta api.

LocalLockdown yang dimaksud dengancara menutup akses keluar masuk kota selama empat bulan ke depan.

Selain itu, dia juga menutup akses ke sejumlah titik keramaian seperti alun-alun, dan tempat keramaiannya lainnya.

Dedy mengatakan, pihaknya akan menutup akses masuk ke Kota Bahari itu dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Sambungnya, akses masuk tidak lagi ditutup dengan menggunakan water barrier yang sudah diterapkan sebelumnya di sejumlah titik.

Baca Juga: Imbas Lakukan Lockdown demi Perangi Virus Corona, Warga Miskin Malaysia Kini Terancam Alami Kelaparan Hebat

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton."

"Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.

Dedy mengungkapkan alasannya melakukan penutupan akses yang ia sebut local lockdown itu adalah untuk mencegah penyebran virus corona masuk ke Kota Tegal.

Dengan ditemukannya pasien positif corona di wilayahnya, maka Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.

"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy.

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Cegah Corona, Pemkot Tegal Terapkan "Local Lockdown", Ini Fakta Lengkapnya")

Baca Juga: Karena Virus Corona, 15 Negara Telah Berlakukan Lockdown, Tapi yang Lain Pilih Tes Massal, Mana yang Paling Cocok untuk Indonesia?

Artikel Terkait