Baca juga: Saking Brutalnya Kejahatan yang Dilakukan, Anak-anak Ini Dihukum Layaknya Orang Dewasa
Walaupun tidak ringan untuk membiayai kuliah S1 dan S2. Untuk membantu biaya kuliah, putrinya menyambi kerja saat menempuh jenjang S2. Sedangkan untuk jenjang S3 Tyas mendapatkan beasiswa.
"S-1 dan S-2 tidak beasiswa jadi biaya sendiri. Tapi Tyas sambil bekerja sana sini untuk bantu bayar kuliah," ungkapnya.
Warga Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman ini bersyukur, kerja kerasnya tidak sia-sia. Ia dapat melihat putrinya meraih gelar doktor.
"Ya tidak menyangka, saya ini kan hanya satpam golongan kecil. Tetapi saya yakin, jika ada niat pasti akan diberikan jalan," tuturnya.
Teguh mengungkapkan, selain Tyas, anak nomor tiga yang kuliah di UNY juga lulus sarjana. Sedangkan anak nomor empat masih menempuh pendidikan S1.
"Yang nomor dua sudah berkeluarga, yang nomor tiga sudah lulus dari UNY. Kalau yang terakhir masih kuliah," urainya.
Jualan salak
Senyum bahagia terpancar dari wajah Retnaningtyas Susanti (33). Anak pertama dari empat bersaudara ini berhasil menyelesaikan S3 program studi Kajian Pariwisata.
Gelar doktor yang resmi disandangnya sekaligus membuat bangga kedua orangtuanya, Teguh Tuparman (56) dan Retnanik (54).
Tyas yang bercita-cita menjadi dosen ini selepas SMA ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Keinginan tersebut ia sampaikan pada orangtuanya karena berkaitan dengan biaya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR