Advertorial
Intisari-Online.com – Maksud hati mencegah bayinya terjatuh dari tempat tidur, ternyata malah mengakibatkan kematian.
Boneka beruang Teddy yang dimaksudkan untuk menjaga bayinya, berbalik membunuhnya.
Tragedi ini dialami oleh Dexy Leigh Walsh (23 tahun) dari Dundee, Inggris.
Ia mendapati bayinya, Connie Rose (18 bulan) tidak bernafas di tempat tidurnya. Sementara boneka beruang Teddy raksasa menindih tubuhnya.
Baca juga:Jika di Suriah Terjadi Perang Rudal Kisah Duel Rudal Dalam Perang Teluk pun Bisa Terulang
Ia mencoba memberikan pernafasan buatan, tetapi oleh paramedis yang datang memeriksanya menyatakan bayinya meninggal.
Diceritakan, Connie Rose tidur sekamar dengan kakaknya, Dior (5 tahun).
Dilansir dari situs Mail Online, Kamis (19/4), ada celah sempit diantara tempat tidur Connie dengan dinding.
Karenanya, Dexy meletakkan sebuah boneka beruang teddy setinggi hampir satu meter di celah itu.
Ia pikir, boneka lembut itu akan menahan bayinya terjatuh dari ranjang atau melukai dirinya.
Namun, ketika ia masuk ke kamar anaknya, ia mendapati bayinya sudah tidak bernafas dengan boneka beruang di atas tubuhnya.
Insiden yang terjadi pada 6 Maret lalu diceritakan oleh ibu beranak dua tersebut.
“Hari ini seperti pagi biasanya ke sekolah. Aku masuk ke kamar putriku untuk membangunkan Dior agar bersiap ke sekolah. Ketika aku buka pintu kamar, aku lihat kaki bayiku menyembul dari bawah boneka teddy,” cerita Dexy.
Baca juga:Kisah Pengantin Pria Minta Cerai Usai Menikah Jadi Viral. Ini Alasannya
Ia mendapati bayinya tidak benafas dan ia langsung mulai melakukan CPR, sementara seseorang menelepon ambulan.
Ibu Dexy yang tinggal berdekatan dengan rumah putrinya itu tiba dan mengambil alih situasi tersebut.
Namun, setelah paramedis datang dan memeriksa bayinya, mereka bilang sudah terlambat karena Connie Rose telah meninggal.
Baca juga:Memiliki 'Tiga Wajah', Pria Ini Bahagia Setelah Operasi Transplantasi Wajah Keduanya
Ibu yang mandiri itu menjelaskan bahwa tempat tidur putrinya ada penghalang di salah satu sisinya, sisi lainnya tidak.
Ia pikir dengan menutup celah di sisi lainnya dengan boneka akan mencegah Connie terjatuh dan melukai dirinya.
Ia pun menyalahkan diriku sendiri. Bayinya tidak jatuh dari celah dinding itu tetapi berakhir dengan berada di bawah boneka dan tidak bernafas.
“Aku hanya berpikir bila saja aku ambil boneka dari tempat tidurnya pada malam itu, mungkin ia terjatuh. Dia mungkin terluka, mungkin tangannya patah, tetapi masih bersama kami. Aku hanya berpikir bila aku melakukan ini atau sebaliknya, tetapi sudah terlalu terlambat,” kata Dexy.
Connie Rose dimakamkan pada 21 Maret dan para pelayat menerbangkan balon-balon berwarna pink ke langit untuk mengenangnya.
Kini, Dexy meluncurkan kampanye secara online di laman Facebook dengan Connie Rose Awareness.
Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian tentang meletakkan boneka di tempat tidur bayi sepanjang malam.
Ia berharap para ibu lainnya akan berpikir sebelum menidurkan bayi mereka dengan dikelilingi oleh mainan favorit anaknya.
Menurutnya, ia tahu setiap ibu ingin tempat tidur anak mereka terlihat menyenangkan. Dipenuhi boneka dan mungkin tirai putri-putrian bagus.
Semua itu tidak apa-apa sepanjang siang tetapi pada malam hari sebaiknya disingkirkan.
Mereka tidak butuh apapun di ranjang ketika mereka tidur. Hanya selimut. Bahkan mereka tidak butuh sebuah bantal.”
“Aku hanya berharap kisah tragis putriku akan membantu mencegah keluarga lain mengalami hal seperti kami,” kata Dexy.
Apa yang dialami oleh Dexy mendapat tanggapan dari Lullaby Trust. Itu adalah sebuah yayasan amal yang bekerja dalam mencegah kematian bayi yang tidak terduga.
Jurubicara Lullaby Trust menyarankan tempat tidur bayi dibuat selega mungkin, tanpa bantal, penutup kasur, mainan atau bumper keranjang bayi.
Benda-benda itu tidak ada gunanya, bahkan bumper keranjang bayi beresiko sindrom kematian tiba-tiba pada bayi (Sids), jika kepala bayi tertutup benda itu.
Begitu pula dengan mainan anak bisa beresiko terjadinya kecelakaan.
Saran yang berhubungan dengan menurunkan resiko Sids berlaku untuk bayi dibawah 12 bulan.
Setelah usia itu, diserahkan kepada pilihan orangtua, tetapi diingatkan agar orangtua meneruskan panduan keselamatan tidur setelah bayi berusia 12 bulan.