Advertorial

Barang-barang di Sekitar Kita Bisa Menjadi 'Sarang' Droplet Covid-19, Jangan Panik! Ini Lama Waktu Virus Corona Bisa Bertahan di Masing-masing Benda, Lebih Lama Mana?

Khaerunisa

Editor

Virus corona yang menyebar melalui droplet ini bisa saja berpindah ke pegangan pintu, tombol lift, atau ujung kemeja kita
Virus corona yang menyebar melalui droplet ini bisa saja berpindah ke pegangan pintu, tombol lift, atau ujung kemeja kita

Intisari-Online.com - Belum ada obat untuk covid-19. Sejauh ini, salah satu yang bisa kita lakukan untuk pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan diri terutama kebersihan tangan.

Oleh karena itu, banyak himbauan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun.

Tangan-lah yang paling berisiko membawa virus tersebut masuk ke tubuh, karena kita biasanya menyentuh apa pun di sekitar menggunakan tangan.

Padahal, benda-benda di sekitar kita bisa saja merupakan tempat droplet virus bersarang.

Baca Juga: Kabar Baik, Kini Indonesia Punya 10 Laboratorium Tambahan untuk Tes Virus Corona, Siapa yang Bisa Lakukan Tes Di Sana?

Kasus positif Covid-19 yang melonjak dua kali lipat di Indonesia membuat banyak orang lebih waspada pada virus corona.

Untuk melindungi diri, kita mungkin jadi khawatir untuk menyentuh permukaan benda di tempat umum.

Virus corona yang menyebar melalui droplet ini bisa saja berpindah ke pegangan pintu, tombol lift, atau ujung kemeja kita.

Jangan terlalu panik dulu, ketahui masa hidup virus ini saat berada di permukaan benda.

Baca Juga: Cium Bau Busuk saat Jalan-jalan di Kebun, Seorang Warga Temukan Mayat Telentang, Ternyata Korban Sudah Lama Hilang dan Punya Penyakit Serius

Penelitian terbaru menunjukkan, Covid-19 bisa hidup di permukaan plastik atau stainless steel sampai 72 jam.

Sementara itu, di kertas kardus bisa hidup sampai 24 jam dan di tembaga selama 4 jam.

Itu merupakan masa hidup virus bisa bertahan hidup dalam jumlah yang cukup untuk menularkan penyakit.

Studi lain menganai kemampuan bertahan hidup virus corona yang dimuat dalam Journal of Hospital Infection dilakukan dengan menganlisis 22 studi pada jenis corona SARS dan MERS.

Baca Juga: Dipercaya Sakti Mandraguna, Politisi Malaysia Ini Berakhir Tragis Kala Diiming-Imingi Akan MemilikiTongkat Bung Karno yang Dipercaya Bisa Menggandakan Uang

Penelitian menemukan bahwa rata-rata virus dapat bertahan hidup di permukaan logam, plastik, dan gelas di suhu ruangan selama 4 jam sampai lima hari.

Ada juga virus yang bisa hidup sampai 9 hari, tergantung pada suhu dan kelembaban.

“Berapa lama kuman bisa hidup di berbagai permukaan sangat tergantung pada jenis patogennya, faktor lingkungan seperti kelembaban, dan juga permukaan benda apa,” kata spesialis penyakit menular Todd Nega.

Baca Juga: Sudah Jadi Pandemi oleh WHO, Covid-19 Justru Serang Sangat Sedikit Warga di Benua ini, Tetapi Sosok Ilmuwan ini Sebutkan Benua tersebut yang Alami Kelumpuhan Selanjutnya

Hidup di material kain

Belum diketahui berapa lama virus ini hidup di kain atau bahan pakaian.

Namun, secara umum daya hidupnya lebih pendek dibandingkan dengan permukaan yang keras seperti stainless steel.

Jenis material kainnya sendiri juga berpengaruh.

Menurut studi tahun 2015, peneliti mengamati serat kain di fasilitas industri, rumah, kandang kuda, dan juga kebun binatang.

Baca Juga: Kisah John Juanda 'Dewa Judi' Asal Indonesia yang Menang Poker Hingga Rp28 Miliar, Dikenal Sebagai Dewa Judi Siapa Sangka Kehidupan Justru Bikin Orang Kagum

Dalam penelitian itu memang tidak diteliti virus, tetapi para ahli mencoba melihat kaitan antara berapa lama jamur dan bakteri yang mengontaminasi bahan kain.

Temuan studi itu menyebut, serat yang lembut, seperti sintetis, semi-sintetis, dan juga serat sutera, menunjukkan tingkat kontaminasi yang lebih sedikit dibanding dengan serat alami seperti wool, katun, atau rami.

Penelitian itu menjadi penting karena hampir sepanjang hari kita melakukan kontak dengan bahan kain, entah itu pakaian, handuk, atau pun sprai tempat tidur.

“Itu sebabnya kami sangat berhati-hati melakukan kontak dengan pasien isolasi di rumah sakit. Dalam fasilitas kesehatan, kami mengamati apa yang bisa terkontaminasi dengan yang tidak,” ujar Nega.

Baca Juga: Kisah Seorang Wanita Hamil Meninggal, Kejutkan Suami karena Ada Suara dari Kuburnya, Kenyataan Ini yang Didapat Keluarga Usai Bongkar Makam dan Bawa Jenazah ke Rumah Sakit

Sebagai tindakan pencegahan, para ahli menyarankan agar kita segera mengganti pakaian sesampai di rumah, apalagi jika kita baru bepergian dan kontak dengan banyak orang.

Cara membersihkan Untuk membunuh kuman di permukaan, kita bisa memakai bahan disinfektan berbasis alkohol, cairan alkohol 70 persen, atau zat pemutih lain.

Sterilisasi dengan cara mengelap bagian permukaan meja, gagang pintu, tempat cuci piring, dan juga tempat yang banyak dipakai orang.

Sementara itu, untuk membersihkan bahan kain, cuci secara teratur sampai bersih.

Baca Juga: Kabar Baik, Kini Indonesia Punya 10 Laboratorium Tambahan untuk Tes Virus Corona, Siapa yang Bisa Lakukan Tes Di Sana?

Jika diperlukan, cuci dengan air hangat karena bisa mengurangi jumlah kuman secara signifikan.

Bila kita memakai mesin cuci, jangan memasukkan cucian terlalu penuh agar cukup ruang bagi seluruh pakaian untuk terpapar sabun.

Setelah itu, jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung untuk membunuh bakteri.

Jika ada anggota keluarga yang sakit menular, jangan lupa juga untuk mencuci tempat cucian dengan sabun serta mesin cuci. Baca buku panduan cara membersihkan mesin cuci.

Baca Juga: Dean Carron, Seorang Mantan Bodyguard Selebritas yang Hidup dengan ‘Hernia Terbesar di Dunia’, Dokter pun Takut Mengoperasinya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beda Jenis Permukaan, Beda Kemampuan Bertahan Virus Corona

Artikel Terkait