Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa virus dapat bertahan beberapa hari dipermukaan sesuatu di mana tetesan pernapasan jatuh.
Kondisi ini meningkatkan risiko penularan jika orang-orang yang tidak terkena virus menyentuh permukaan ini dan kemudian menggosok mukanya.
Melansir South China Morning Post (SCMP), lama waktu virus bertahan di suatu permukaan bergantung pada faktor seperti suhu dan jenis permukaan.
Misalnya, pada suhu sekitar 37 derajat celsius, virus dapat bertahan dua hingga tiga hari pada bahan kaca, kain, logam, plastik, atau kertas.
Penemuan ini bertentangan dengan nasihat dari otoritas kesehatan di dunia yang menyarankan orang untuk berjarak aman, yaitu satu hingga dua meter.
Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada kasus wabah pada 22 Januari lalu selama puncak musim perjalanan libur tahun baru Imlek.
Seorang penumpang, yaitu "A", menaiki sebuah bis jarak jauh yang telah dipesan penuh.
"A" sendiri duduk di baris kedua dari belakang.
Penumpang ini telah merasa sakit. Akan tetapi, saat itu, belum ada pengumuman wabah coorna sebagai krisis nasional.
Jadi, "A" tidak menggunakan masker.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR