Advertorial

Dalam Tangani Kasus Remaja yang Bunuh Bocah 5 Tahun Secara Sadis, Psikologi Tika Bisono Sebut Sebaiknya Polisi Pakai Psikolog Bukannya Psikiater, Ini Alasannya!

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Kamis (5/3/2020), remaja berinisial NF (15) nekat membunuh tetangganya, APA (5), dengan cara sadis di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pihak Polres Metro Jakarta Pusat yang menangani kasus ini akan melibatkan psikiater untuk mendalami penyebab sebenarnya NF membunuh APA.

Menanggapi hal itu, Psikolog Tika Bisono menyebut sebaiknya polisi melibatkan psikolog, bukan psikiater.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Tika dalam PRIMETIME NEWS unggahan YouTube metrotvnews, Sabtu (7/3/2020).

Baca Juga: 150 Tahun, Jalan Panjang Keris Pangeran Diponegoro untuk Pulang Menandai 'Reuni' Barang-barang Peninggalan Pemimpin Perang Diponegoro Itu

Awalnya, Tika menjelaskan adanya kemungkinan perlakuan dari pihak keluarga terhadap NF yang membuat dirinya melakukan pembunuhan sadis itu.

"Penyebabnya bisa banyak ya, karena kita enggak bisa lihat hanya di ujung akibat. Kita harus melihat juga penyebab," ungkap Tika.

Tika merasa bagaimana remaja itu diperlakukan di rumah perlu diselidiki dan bisa jadi menjadi latar belakang tindak pembunuhan itu.

Terlebih NF disebut berprestasi dalam bidang olahraga sehingga apakah respons orangtua terhadap prestasinya sudah cukup memuaskan hatinya.

Baca Juga: Seorang Kepala Sekolah di Jambi Dianiaya Wali Murid yang Ngamuk Gara-gara Ponsel Anaknya Dikumpulkan, Pelaku Datangi Sekolah Sambil Bawa Senjata Berbahaya!

"Nah ini di rumah, si remaja ini sering diperlakukan seperti apa sih oleh keluarga?" tanya Tika.

"Dia katanya kan jago olahraga, sering (dapat) prestasi. Apakah dia juga sering dipuji atau di-tap 'Kamu hebat deh nak'," jelasnya.

Selain itu, Tika menyebut ada kemungkinan ibunda NF yang tampak pilih kasih di mana lebih memperlihatkan kasih sayang kepada APA.

Baca Juga: Tak Hanya Gambar Mengerikan, Polisi Juga Ungkap Kebiasaan Tak Wajar ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun Lainnya, 'Kalau Lagi Kesal, Itu Bisa Juga Dilempar dari Lantai 2'

"Dan dia melihat ibunya kan anak buahnya orangtua si 5 tahun, apakah ibunya ini ke si 5 tahun lebih hangat perlakuannya atau enggak?" ujar Tika.

"Saya sih mau berasumsi saja, bahwa dia menyaksikan ibunya lebih hangat ke si 5 tahun daripada ke dia yang di rumah," sambungnya.

Tak hanya itu, ada juga kemungkinan sang ibu memperlakukan NF dengan kurang baik lantaran sudah lelah bekerja.

"Dan apakah dia sumber disalah-salahkan misalnya karena ibunya capek kerja," imbuhnya.

Menurut Tika, segala perlakukan kurang baik dari pihak keluarga bisa membuat NF terbiasa sehingga ia bisa saja memperlakukan orang lain dengan buruk tanpa merasa bersalah.

"Nah itu secara emosional bisa numb, bisa kayak datar dan hilang, jadi yang dia lakukan sudah enggak bermasalah lagi bermakna atau enggak," ujar Tika.

Melihat pihak keluarga kemungkinan berperan besar, Tika menyarankan pihak kepolisian untuk melibatkan psikolog, bukan psikiater.

Baca Juga: Kakek 101 Tahun Ini Berhasil Kalahkan Virus Corona, Pegawai Rumah Sakit: 'Dia Sering Membicarakan Istrinya yang Berumur 92 Tahun'

Bagi Tika, psikolog lebih cocok untuk menyelidiki kondisi NF di rumahnya secara menyeluruh.

"Di rumah asal muasalnya, makanya Pak Polisi tolong jangan psikiater tapi psikolog dilibatkan," ujar Tika.

"Karena harus lebih banyak lihat di lapangan dan observasinya harus lebih menyeluruh," sambungnya.

Ifa Nabila

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Remaja Bunuh Bocah dengan Sadis, Psikolog Tika Bisono: Polisi Tolong Jangan Pakai Psikiater

Artikel Terkait