Advertorial

Pengemudi Mobil Menukarkan Uang Rp 100.000 Palsu Kepada Kakek Penjual Rujak 91 Tahun hingga Merugi, Namun Siapa Sangka Selalu Ada Berkah di Balik Musibah

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Seorang penjual rujak yang sudah berusia 91 tahun menjadi korban penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Seorang penjual rujak yang sudah berusia 91 tahun menjadi korban penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Intisari-Online.com - Kasus penipuan menggunakan uang palsu kembali menimpa seorang kakek di Solo, Jawa Tengah.

Seorang penjual rujak yang sudah berusia 91 tahun menjadi korban penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Melansir dari Kompas.com, korban bernama Trisno Suwito atau yang kerap disapa Mbah Wito menceritakan kronologi penipuan yang dialaminya.

Ia mengtakan, awalnya ada seorang pembeli datang menggunakan mobil berwarna hitam lalu pesan satu bungkus rujak.

Bukan hanya membeli rujak, pembeli itu juga minta menukarkan uang Rp 100.000 dengan pecahan Rp 50.000.

Tanpa berprasangka buruk, Mbah Wito pun langsung memenuhi permintaan sang pembeli.

Setelah itu, ia pergi begitu saja tanpa membawa rujak yang dipesannya.

Menurut keterangan Mbah Wito, waktu itu si pembeli izin pergi sebentar hendak memindahkan lokasi parkir mobilnya.

"Ia juga mengetahui uang Rp 100 ribu yang saya taruh di saku kemeja, kemudian bilang, uangnya saya tukar pecahan Rp 50 ribu jumlahnya dua," kata Mbah Wito saat ditemui di rumah kontrakannya di RT 03 RW 09, Kelurahan Tipes.

Sampai saat itu, Mbah Wito belum sadar kalau uang yang diberi oleh pembeli yang tak kunjung mengambil pesanannya itu adalah uang palsu.

Setelah beberapa lama menunggu, Mbah Wito kemudian mencari-cari pembeli itu untuk menyerahkan rujaknya.

Saat itu lah, Mbah Wito bertemu dengan sejumlah anggota TNI di kawasan Keraton Solo di Baluwarti.

Mereka kemudian memberitahu Mbah Wito bahwa uang yang dibawanya itu adalah uang palsu.

Mbah Wito yang mendengar pernyataan itu hanya bisa pasrah dan ditenangkan oleh beberapa anggota TNI dengan mengganti uang palsu tersebut.

"Mereka bilang, mbah ini diminum dulu, makan dulu, mbah biar sedikit lebih tenang," terang Mbah Wito.

"Terus saya diberi rejeki Rp 160 ribu sama mereka dan bilang, uangnya mbah bawa nanti uang yang palsu biar kami yang urus supaya tidak disalahggunakan," tambahnya.

Di balik musibah selalu ada berkah.

Melansir dari Tribun Solo, tak lama setelah mendapat musibah tersebut, Mbah Wito justru mendapat rezeki.

"Setelah peristiwa itu, banyak yang membantu saya, baik dari kawan-kawan maupun pelanggan-pelanggan saya," ujar Mbah Wito, Rabu (26/2/2020).

"Kawan-kawan dan pelanggan-pelanggan memberikan bantuan, ada yang memberi Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu," terang Mbah Wito.

Untuk itu, Mbah Wito sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan padanya itu.

"Saya tidak bisa membalasnya saat ini, semoga yang membalas kebaikan mereka Yang Kuasa," tandasnya.

Untuk menghindari penipuan dari uang palsu, ada baiknya kita menghindari dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut, dilansir dari laman resmi Portal Informasi Indonesia indonesia.go.id :

1. Meluangkan waktu untuk meneliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)

2. Transaksi di tempat pencahayaan yang baik

3. Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi

4. Melakukan pembayaran secara nontunai

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id dengan judul asli "Ada Berkah di Balik Musibah, Dibayar Pakai Uang Palsu oleh Seorang Pengemudi Mobil hingga Rugi Rp 150.000, Kakek 91 Tahun Penjual Rujak Ini Kini Malah Banjir Rezeki"