Saat itu, Supriadi mengalami gangguan penceranaan. Lalu demam tinggi.
Sejak saat itu pula, Supriadi bak lumpuh. Tubuhnya kian mengecil.
Untuk memberikan pengobatan lebih baik lagi, Rusteni tak mampu. Dia hanya pembantu rumah tangga. Sedangkan sang suami hanya kuli bangunan.
Pengobatan alternatif juga sudah dicoba. Namun tak kunjung membaik. Sehingga, keluarga pasrah. Tak lagi membawa buah hatinya berobat.
“Kami berdoa agar diberikan kesembuhan,” kata Ranteni.
Tak terima donasi dari Pemkab Aceh Tenggara
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR