Advertorial
Intisari-online.com - Seragam TNI memang ampuh buat memikat wanita, hal itu terbukti dari banyaknya wanita yang mudah tergiur dengan pria berpakaian milter semacam TNI.
Namun, tak jarang pula popularitas itu justru dijadikan ajang penipuan seperti beberapa kasus yang tengan marak, TNI gadungan perdaya para wanita.
Pada Selasa (18/2/2020), lagi-lagi penipuan berkedok TNI terjadi di Malang, pria bernama Kusnan Ghoibi (29) warga Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Malang.
Kusnan mengaku sebagai anggota TNI Ankatan Laut (AL) yang berdinas di Mako Lantamal V Surabaya.
Satu di antara lima korbannya adalah seorang dosen wanita dari Perguruan Tinggi Swasta Surabaya berinisial TS (32) warga Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Kusnan menemui TS di Villa Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Minggu (2/2/2020).
Kusnan kemudian memaska TS berhubunagn badan dengannya, dengan janji akan dijadikan istri sebelum mengambil ponsel dan uang Rp400 ribu, juga membawa kabur Honda Beat milik korban.
Merasa tertipu TS melaporkan Kusnan ke Polres Mojokerto.
Kapolres Mojokerto, AKBP Feby DP Hutagalung menjelaskan pihaknya menindaklanjuti adanya laporan TS, terkait kasus pencurian dan penipuan.
Polisi berhasil menangkap Kusnan di rumah kos Desa Bringkang Kecamatan Mengganti, Kabupaten Gresik, Rabu (12/2).
Feby DP Hutagalung mengatakan tersangka membuat akun palsu Instagram bernama Alikhusnanaldin, lalu memajang foto mengenakan baju TNI AL.
Modusnya adalah dia mengajak komunikasi dengan korban secara intensif di media sosial, kemudian merayo korban untuk bertemu.
Korban juga menggunakan media sosial Tantan untuk menjerat korban lainnya.
Setelah tukar nomor ponsel, tersangka menjalin hubungan dengan korban dengan tujuan mencari jodoh namun berujung pada penipuan.
Kusnan tidak menyebutkan pangkatnya tapi mengaku sebagi anggota Komando Pasukan Katak (KOPASKA).
"Jadi sudah lima wanita menjadi korban tersangka dengan modus TNI gadungan," ujar AKBP Feby Hutagalung.
Ternyata kejahatan yang dilakukan oleh Kusnan karena beban hidup yang dideranya.
Polisi ungkapkan alasan mengapa Kusnan nekat melakukan penipuan berkedok sebagai TNI gadungan.
Kusnan, mengatakan dia butuh uang untuk makan dan tempat tinggal sementara penghasilannya tidak cukup untuk membiayai hidupnya.
"Hasil kerja tidak cukup buat makan, biaya tempat tinggal dan kirim orang ke orang tua," ucap Kusnan dikutip dari Surya Malang, di Polres Mojokerjo Selasa (18/2/2020).
Kusnan ternyata bekerja sebagi kuli bangunan, dan hanya mendapatkan bayaran sebesar Rp135 per hari, sementara dia tinggal di kos.
Dia mengincar wanita yang bisa dijerat dengan modal pakaian TNI gadungan, melalui medis sosial.
Namun, saat menemui korban dia mengenakan baju biasa dengan sepatu TNI.
Untuk meyakinkan korban dia mengajaknya ke Lantamal V Surabaya, dan mudah keluar masuk karena dia bekerja sebagi kuli bangunan di sana.
Kini Kusnan hanya bisa menyesali perbuatannya, "Saya baru pertama melakukan ini, saya sangat menyesal," terangnya.
Sementara Kapolres Mojokerto, AKBP Feby DP Hutagalung menjelaskan Kusnan sudah menyamar sejak April 2019 lalu.