Advertorial

Kesaksian Astronot Muslim yang Pertama Kali Salat di Luar Angkasa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Bagi umat muslim menunaikan ibadah salat adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan, dimanapun dan kapanpun.

Bahkan ketika melakukan perjalanan panjang seseorang harus menyempatkan diri untuk melakukan salat wajib.

Hal inilah yang menjadi dasar Sheikh Muszaphar Shukor, seorang astronot muslim asal Malaysia yang disebutkan adalah orang pertama yang melakukan salat di bulan.

Dilansir melalui Wired, Shukor mungkin bukanlah seorang muslim pertama yang terbang ke bulan, namun ibadahnya ketika menjalankan misi adalah pertama kalinya.

Baca Juga :Pasca-Donald Trump Menang, Umat Kristen dan Yahudi Lindungi Muslim Sholat

Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Shukor tercatat sebagai seorang awak misi ke-16, tahun 2007 untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebelum keberangkatan dirinya, sempat terjadi polemik mengenai arah kiblat yang menjadi panduannya untuk beribadah.

Shukor disebutkan adalah seorang muslim yang taat, sebelum menjalankan misi ia mempunyai masalah bagaimana ia akan menentukan arah ke Mekkah sebagai acuan ketika dirinya salat.

Bahkan ketika misinya ke ruang angkasa tersebut dilakukan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, akhirnya ISS (International Space Station) mengorbit 220 mil di atas permukaan Bumi.

Dalam sebuah wawancara Shukor juga menegaskan "Sebagai seorang Muslim, saya berharap untuk melakukan tanggung jawab saya".

Baca Juga :Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya

Dalam misinya tersebut ia juga mendapat tantangan pertama sebagai seorang muslim untuk mengamati Ramadhan dari luar angkasa selama 10 hari.

Setelah polemik yang disebutkan Shukor tersebut,Malaysia mengumpulkan 150 ulama dan ilmuwan saat itu dan menghasilkan buku berjudul 'Pedoman untuk Melakukan Ritual Islam di Stasiun Luar Angkasa Internasional'.

Dewan Fatwa Nasional Malaysia menyebutkan jikaastronot tidak akan perlu berlutut ketika sholat dan berdoa, hal ini akibat jika ketiadaan gravitasi, selain itu di luar angkasa juga tidak akan ditemuai air karenanya tidak diperlukan wudhu sebelum melaksanakan sholat.

Setelah keberangkatan Shukor ke ruang angkasa rekaman yang menunjukkan dieinya tengah melakukan sholat beredar dan, luar biasa dia tercatatn sebagai muslim ke sempilan yang pergi ke luar angkasa.

Baca Juga :Sebuah Keluarga Selamatkan Tupai yang Hampir Mati, 8 Tahun Kemudian Tupai Tersebut Kembali dan Lakukan Hal ini

Namun, kisahnya menunaikan sholat di luar angkasa adalah pertama kalinya, bahkan sebuah rekaman juga menunjukan ia mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri waktu itu.

“Setiap orang yang pergi ke luar angkasa merasakan keajaiban. Selama perjalanan saya di ruang yang mengambil tempat di kudus bulan Ramadan , saya mendengar adzan di Stasiun Luar Angkasa,”kata Shukor dikutip dari Anatolia.

"Sebagai awak pesawat ruang angkasa sebelum diluncurkan dari Kazakhstan, saya mempertimbangkan waktu setempat di Kazakhstan. Saya berdoa lima kali dalam sehari dengan mempertimbangkan waktu di Kazakhstan." Tambahnya.

Artikel Terkait