Target pemanah juga terlihat dalam legenda Robin Hood dan William Tell, yang seakan menunjukkan penghargaan bahwa Inggris memiliki pemanah terbaik di dunia.
Di Jepang, kedisiplinan latihan Kyudo dan Yabusame para pemanah dari biasa-biasa saja menjadi lebih tertata dan memaknai filosofi hidup mereka.
Panah jenis crossbow dan kemudian berkembang menjadi longbow, memegang peran penting sebagai senjata utama melawan serangan massif kavaleri.
Dallam Battle of Crecy dan Agincourt di Perancis pada abad 14, longbow Inggris sangat dominan dan mengejutkan karena mampu menghadapi serangan para ksatria yang bersenjata lengkap.
Panah longbow, yang tingginya bisa seukuran tubuh pemakainya, berat tarikannya berkisar antara 60 hingga 120 pon dan biasa digunakan pada jarak di atas 250 yard.
Baca juga: Kabaddi, Cabang Olahraga Unik Asian Games 2018 yang Tercantum dalam Naskah Kuno Mahabharata
Dari tahun 1330 hingga 1414, raja-raja Inggris sampai menutup semua cabang olahraga dan mengalihkan mereka sesuai dekrit 1363 yang mensyaratkan semua orang Inggris berlatih memanah setiap minggu dan hari libur.
Meski kemudian secara perlahan bubuk mesiu mulai merebak dan populer sebagai alat berperang, bukan berarti lantas menyingkirkan para pemanah. Alat ini masih tetap penting di kalangan petani.
Dalam perkembangan berikutnya panahan memang lebih banyak menjadi properti di kalangan sipil, terutama untuk kegiatan seputar olahraga.
Di Inggris turnamen panahan bahkan sudah ada sejak abad 17. Ketika itu Inggris dikenal tiga bentuk memanah. Yaitu butt shooting, clout shooting, dan teknik roving.
Panahan akhirnya diterima sebagai cabang yang diperlombakan secara resmi dalam Olimpiade sejak 1900.
Cabang ini digelar pada Olimpiade 1904,1908,dan 1920. Hanya saja karena aturannya jalan di tempat, dan setiap negara menggunakan aturan masing-masing, akhirnya cabang panahan dieliminasi dari Olimpiade sejak 1972.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR