Advertorial
Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang cabai terpedas di dunia?
Cabai terpedas di dunia dikenal dengan nama Carolina Reaper, diperkirakan 500 kali lebih pedas dari cabai Tabasco.
Baru-baru ini seorang pria yang tidak disebutkan namanya dilaporkan menggigit cabai Carolina Reaper dan segera dia mengalami
sakit kepala yang menyiksa.
Dalam kasus pertama, beberapa hari berikutnya setelah makan sayuran, pria itu mengalami rasa sakit yang sangat singkat dan berlangsung beberapa detik setiap kali.
Selain itu juga ada seorang wanita berusia 34 tahun, yang juga tidak disebutkan namanya, hanya makan satu cabai pada sebuah kontes makan cabai di New York.
Segera setelah kompetisi, ia mulai mengalami rasa sakit leher dan kepala yang kuat mulai dari belakang, yang kemudian menyebar ke seluruh kepala.
Baca Juga:Tak Perlu Viagra, Cabai dan Alpukat Ternyata Cukup Ampuh Meningkatkan Gairah Seksual
Tidak dapat menahan rasa sakitnya, pada satu titik dia memutuskan untuk pergi ke ruang gawat darurat.
Pasien mengatakan kepada dokter bahwa dia menjadi bicara cadel hingga kehilangan penglihatan sementara, dan dia hanya memiliki tekanan darah yang sedikit tinggi yaitu 134/69 mm Hg.
Tes untuk berbagai kondisi neurologis kembali negatif, sampai scan mengungkapkan beberapa arteri di otaknya telah menyempit.
Hal ini mendorong dokter untuk mendiagnosisnya dengan sakit kepala thunderclap sekunder dengan sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS).
Itu adalah penyempitan arteri sementara yang sering disertai dengan sakit kepala.
Baca Juga:Hebat! Pria Ini Ciptakan Headset yang Bisa Membaca Pikiran Kita
"RCVS ditandai dengan penyempitan arteri serebral multifokal yang sembuh dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu dan sering muncul dengan sakit kepala thunderclap," Dr. Kilothungan Gunasekaran, dari Pusat Kesehatan Bassett New York, menjelaskan.
Dia mengatakan RCVS dapat terjadi tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi, sebagai reaksi idiosinkrasi terhadap obat-obatan tertentu (ergotamine, inhibitor reuptake serotonin selektif, alfa- simpatomimetik dekongestan dan triptans).
Bisa juga akibat reaksi terhadap obat terlarang (kokain, amfetamin dan ekstasi).
"Tidak ada kasus RCVS sekunder untuk paprika atau cabe rawit yang telah dilaporkan sebelumnya," katanya.
"Tetapi konsumsi cabe rawit telah dikaitkan dengan vasospasme koroner dan infark miokard akut," tambahnya.
Gejala pria itu sembuh dengan sendirinya, hasil CT scan selama lima minggu kemudian menunjukkan arteri yang terkena telah kembali lebar keukuran normal mereka.