Advertorial

Gadis 12 Tahun dengan Tumor di Wajahnya Itu Kini Bisa Tersenyum dan Kembali Merangkai Mimpinya

Tatik Ariyani

Editor

Kaltoumi sempat lemas karena tumor di wajahnya membatasi napasnya dan membuatnya hampir mustahil untuk makan.
Kaltoumi sempat lemas karena tumor di wajahnya membatasi napasnya dan membuatnya hampir mustahil untuk makan.

Intisari-Online.com - Seorang gadis 12 tahun bernama Kaltoumi akhirnya bisa tersenyum setelah dokter mengangkat tumor yang menutupi wajahnya.

Dilansir dari Mirror, Kaltoumi sempat lemas karena tumor membatasi napasnya dan membuatnya hampir mustahil untuk makan.

Dia hanya dipastikan bertahan tiga bulan setelah perlahan-lahan tumor itu mengambil alih wajahnya selama lima tahun.

Kemudian, dia terselamatkan setelah ahli bedah di Afrika Mercy (kapal rumah sakit yang merawat negara-negara dunia ketiga) berlabuh di Kamerun untuk melakukan operasi.

(Baca juga: Wanita Ini 'Nge-Prank' Pacarnya dengan Mengaku Hamil, Namun Akhir Ceritanya Sangat Mengejutkan)

Dr Gary Parker, ahli bedah dan kepala petuga medis, mengatakan Kaltoumi sebagai gambaran untuk lima miliar orang yang tidak dapat mengakses 'operasi aman, tepat waktu dan terjangkau,' di negara-negara miskin di benua itu.

Parker menambahkan karena kurangnya akses ke perawatan yang dia butuhkan, seorang gadis 12 tahun berakhir dengan tumor besar yang mengancam wajahnya.

Pemerintah Kamerun kemudian menerbangkan Kaltoumi ke pelabuhan di Afrika dan tim bedah bekerja tanpa lelah untuk mengangkat tumornya.

(Baca juga: Detik-detik Mengerikan di Ujung Ajal: Tahap demi Tahap saat Suatu Hukuman Mati Dilakukan)

Kaltoumi akhirnya bisa tersenyum dan makan dengan benar untuk pertama kalinya dalam lima tahun dan mengatakan bahwa beban berat telah diangkat darinya.

Kaltoumi melihat wajah barunya di depan cermin keesokan harinya dan menyunggingkan senyum dirinya seperti saat dia berusia tujuh tahun.

(Baca juga: 5 Cara Cepat Mengetahui Siapa yang Sudah Melacak Kita Melalui Ponsel Cerdas Kita)

Tetapi, jalan menuju pemulihan masih panjang dan dia kembali ke kapal beberapa bulan kemudian untuk mengencangkan kulit tempat tumor itu berada.

Tim bedah berkumpul di sekitar Kaltoumi, menghujaninya dengan kasih sayang dan persahabatan.

Kaltoumi juga membentuk ikatan persaudaraan dengan sukarelawan lain.

(Baca juga: Pria Wajib Baca: 8 Fakta Mengenai Wanita yang Suka Berselingkuh, Ada yang 'Bawaan Lahir')

Kaltoumi bermimpi kembali ke sekolah dan menyelesaikan pendidikannya.

Dia juga ingin memperluas pertanian keluarganya dan membantu menjual produk di pasar lokal.

Parker juga berkata bahwa Kaltoumi memiliki potensi untuk mengubah dunia karena dia memiliki tekad untuk tidak pernah menyerah.

Mimpi terbesar Kaltoumi adalah suatu hari dapat menikah dan memiliki keluarga sendiri, sebuah masa depan yang mungkin tanpa beban tumor yang mengancam nyawa.

(Baca juga: Seperti Siluman, Personel Kopaska Ini Seorang Diri Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia dan Mengusirnya)

Artikel Terkait