"Alhamdulillah berhasil diambil jarumnya dari tubuh adik saya. Jarum yang patah itu dibawa keluarga saya," ujarnya.
Nurul dan pihak keluarga pun sejatinya tidak mempermasalahkan hal itu lantaran ada pertanggungjawaban dari Bidan Puskesmas Cepu yang menangani.
Namun, mereka sedikit gerah dengan pernyataan Kepala UPT Puskesmas Cepu, Puji Basuki, yang seolah menutup-nutupi hal yang sudah terjadi.
"Jawabannya tidak sesuai. Jarumnya patah tidak utuh. Dikatakan juga tidak ada penyitaan handphone. Padahal, handphone adik saya itu dibawa bidan dan ditaruh di dalam sakunya. Kemudian adik saya tidak diperbolehkan menghubungi keluarga," ungkapnya.
Bahkan seusai operasi, sambung Nurul, bidan tersebut berpesan supaya keluarga Sunti tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.
"Biar saya yang bertanggung jawab semuanya," ungkap Nurul menirukan pesan bidan tersebut.
"Jelaskan saja apa yang terjadi. Kami tak masalah kok karena sudah ditangani dengan baik," ucap Nurul.
BACA JUGA: Lewat Metode ‘Cuci Otak’ ala Dokter Terawan, Hanya Butuh Waktu 29 Menit untuk Atasi Stroke!
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jarum yang Tertinggal di Alat Vital Ibu Melahirkan Posisinya Bergeser dan Sudah Menguning")
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR