Advertorial

(Foto) Memilukan, Beginilah Potret Pengungsi Somalia di Indonesia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Kejahatan akan selalu ada berdampingan dengan kebaikan, layaknya konflik yang akan selalu ada berdampingan dengan perdamaian.
Kejahatan akan selalu ada berdampingan dengan kebaikan, layaknya konflik yang akan selalu ada berdampingan dengan perdamaian.

Intisari-Online.com- Konon dunia berkembang menuju arah yang lebih baik dari zaman-zaman sebelumnya.

Meski begitu, kejahatan akan selalu ada berdampingan dengan kebaikan, layaknya konflik yang akan selalu ada berdampingan dengan perdamaian.

Seperti yang diketahui, Somalia menjadi asal dari kelompok militan Al Shabab yang terkenal dengan tindakannya yang brutal.

Hal itu menyebabkan banyak warganya yang memilih kabur, termasuk ke Indonesia.

Baca Juga:Ruang Bawah Tanah Ini Jadi Saksi Bisu Seorang Anak yang Dijadikan Budak Seks oleh Ayahnya Selama 24 Tahun

Baca Juga:(Foto) 6 Momen Mengerikan Saat Kita Berhadapan dengan 'Penghuni' Bawah Air

Dilansir dari The Guardian (2/4/2018), berikut inifoto-fotoyang menggambarkan kemalangan hidup mereka sehari-hari.

Stahil, seorang pengungsi Somalia tunawisma di Jakarta bersiap-siap untuk beribadah di sebuah rumah kost.

Wanita 23 tahun itu melarikan diri dari Somalia setelah ayahnya dibunuh oleh kelompok militan Al Shabab.

Igra, pengungsi Somalia tengah menuruni tangga rumah kost di Jakarta.

Kelompok militan itu mengancam akan memotong tangan Igra jika dia menolak menutup usahanya.

Anisa, tunawisma tengah tidur di beranda rumah kos di Jakarta.

ada malam hari, para pengungsi perempuan yang tinggal di jalanan menghadapi bahaya tambahan dari kekerasan seksual.

Baca Juga:Inilah 'Mereka' yang Mendatangi Tubuh Kita, Saat Tubuh Kita Telah Terbujur Kaku Menjadi Jenazah

Baca Juga:Buat Orangtua, Anak Anda Terus-terusan Batuk dan Pilek? Inilah yang Harus Anda Lakukan

Mereka mengatakan bahwa pria kerap mencoba memaksa mereka melakukan hubungan seks.

Mereka tidak hanya mereka mengalami kesulitan dalam mengakses makanan, tapi juga menghadapi bahaya malam dari pria yang mencari seks.

Norta dan Khadro, sedang berjalan pada malam hari di sebuah jalan di Jakarta.

Banyak pengungsi Somalia yang tidur di sekitar pusat penahanan imigrasi di Jakarta selama berbulan-bulan menunggu bantuan dari kantor UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi).

Stahil dan Safiya duduk di jalan Jakarta pada malam hari.

Keluarga Suad yang berusia 27 tahun dibunuh oleh sebuah bom di Mogadishu. Dia melarikan diri dari Somalia setelah dia diculik, diperkosa dan ditawan oleh militan.

Ada 13.800 pencari suaka dan pengungsi di Indonesia.

Dua pertiganya bergantung pada bantuan atau tinggal di pusat penahanan imigrasi yang dikelola pemerintah.

Baca Juga:Coba Oleskan Bahan Alami Ini ke Wajah Sebelum Tidur, Komedo Anda Akan Sirna Seketika!

Artikel Terkait