Advertorial
Intisari-online.com - Mungkin banyakhal yang belum diketahui dan belum terdeteksi dalam tubuh manusia.
Sama halnya dengan temuan yang baru-baru ini diumumkan oleh beberapa peneliti tentang suatu organ baru yang ditemukan di dalam tubuh manusia.
Melansir Metro, Ilmuwan mengamini jika yang ditemukannya ini adalah organ baru dan belum pernah diketahui sebelumnya.
Organ tersebut tidak bisa kita pegang, karena memiliki fungsi sebagai saluran sel-sel kanker untuk berpindah ke bagian tubuh berbeda.
BACA JUGA :Siswi-siswi SMA Ini Membuktikan bahwa Rose Seharusnya Bisa Menyelamatkan Nyawa Jack dalam ‘Titanic’
Melalui sebuah studi baru yang diterbitkan hari ini, Rabu ( 28/3), para peneliti menyebut organ baru itu sebagaiInterstitium.
Di dalamnya adalah jaringan tabung berisi cairan di seluruh tubuh yang dapat bertindak sebagai penyerap kejut.
Namun dengan ditemukannya penemuan ini ilmuwan bisa mengetahui perkembangan sel kanker dan melakukan perawatan baru dengan pemahaman lebih baik.
Organ tersebut disebutkan menjadi salah satu yang terbesar dari 80 di tubuh manusia, ditemukan di bawah kulit dan juga pembuluh darah dan arteri, otot, usus dan setiap organ
BACA JUGA :Ini Hukuman yang Diterima Dua Pemuda yang Injak Tengkorak di Pemakaman Tua Toraja
Sebelumnya para ilmuwan telah melihatnya tetapi percaya jika hal itu dianggap sebagai jaringan ikat padat.
Namun ketika diperiksa lagi tidak seperti yang telah disebutkan
Sifat sejatinya diwujudkan saat menjalani endoskopi rutin dengan melihat duktus empedu pasien.
Dokter melihat apa yang tampak seperti jaringan kapiler, tetapi jelas tidak bisa karena itu akan mengambil pewarna fluorescent yang mereka gunakan.
BACA JUGA :Terungkap! Dianggap Tak Berpenghuni, Arkeolog Malah Temukan Sebuah Desa yang Hilang di Amazon
Ahli Patolog Universitas New York Dr Neil Theise mengatakan: 'Temuan ini memiliki potensi untuk mendorong kemajuan dramatis dalam kedokteran.
"Ini termasuk kemungkinan bahwa pengambilan langsung cairan interstisial dapat menjadi alat diagnostik yang kuat."
"Begitu tumour masuk, mereka seperti seluncuran air. Kami memiliki jendela baru tentang mekanisme penyebaran tumor." (Afif Khoirul M)