Advertorial
Intisari-Online.com - Tahun 2017 lalu, jutaan sepeda di China dibagikan untuk masyarakat sebagai upaya revolusi hijau.
Sistem Bike-Sharing, memungkinkan masyarakat dapat menyewa sepeda-sepeda tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
Dengan sistem pemosisi global (GPS) yang aktif dan sebuah aplikasi ponsel, penyewa dapat memarkirkan sepeda di titik mana pun.
Namun, pertumbuhan pesat melampaui permintaan langsung dan melanda kota-kota China.
Melansir theatlantic.com, infrastruktur dan peraturan tidak siap untuk menangani banjir tiba-tiba jutaan sepeda bersama.
Ini menyebabkan sepeda menumpuk di tempat-tempat tertentu, menghalangi jalan, dan jalur yang sudah penuh sesak.
Alhasilsepeda-sepeda ini rusak dan menjadi 'lautan' di China.
Berikut beberapa foto yang berhasil diambil.
#1
Seorang pekerja mengendarai sepeda melewati tumpukan besar sepeda yang tidak digunakan di lahan kosong di Xiamen, provinsi Fujian, China, pada 13 Desember 2017.
#2
Kelebihan kapasitas saat peluncuran, menyebabkan lebih dari 10.000 sepeda Bike-Sharing ditinggalkan di pemakaman sepeda pada 13 Januari 2018, di Xiamen, Fujian, China.
BACA JUGA:Tubuh yang Membusuk dari Dalam, Inilah 5 Konsekuensi Mengerikan Penggunaan Radium Abad ke-20
#3
Sepeda bersama disimpan dan ditumpuk di Shanghai pada 1 Februari 2018.
#4
Seorang pekerja menjerat tali di tengah tumpukan sepeda di banyak tempat di Xiamen, provinsi Fujian, China, pada 13 Desember 2017.
#5
Sepeda bersama yang disita dari berbagai merek berada di tempat parkir Perusahaan Manajemen Kendaraan Distrik Huangpu di Shanghai, China, pada 28 Februari 2017.
#6
Sepeda-sepeda memblokir jalur di Jiuxianqiao, distrik Chaoyang, Beijing, pada 14 Juli 2017.
#7
Alam mulai merebut kembali sepeda yang ditinggalkan di tempat parkir Shanghai pada 24 Agustus 2017.