Advertorial
Intisari-Online.com -Kita semua rasanya pernahe mengonsumsi minuman berenergi. Tapi pernahkah kita mengonsumsi 30 kaleng minuman berenergi dalam sehari?
Jika belum, dan penasaran seperti apa rasanya, tanyakan saja kepada Emmas Forrest.
Dilansir dari BBC, perempuan 29 tahun ini bisa menghabiskan 30 kaleng minuman berenergi dalam sehari.
Menurutnya, kecanduannya terhadap minuman energi memang lebih buruk ketimbang judi.
Dia mengonsumsi 3.000 kalori per hari atau sekitar 200 sendok teh gula.
(Baca juga:Guru Ini Berhenti dari Pekerjaanya Karena Muridnya Sering Konsumsi Minuman Berenergi. Ternyata Ini Alasannya)
Forrest bangun lima kali semalam untuk memuaskan hasratnya meminum minuman energi.
Untuk menjaga berat badannya, dia memilih untuk makan satu kali sehari.
Mantan pencandu judi ini menghabiskan sekitar 250 poundsterling atau Rp4,8 juta per pekan untuk membeli minuman energi dan soda biasa.
Kepada BBC, dia mengatakan, kecanduannya dimulai sekitar 3,5 tahun yang lalu.
“Saya dulu punya minum tiga kaleng, lalu 6 kaleng, lalu lebih banyak lagi," katanya.
"Sekarang, kalau saya tidak meminumnya, saya akan migrain," tambahnya.
Dia menyimpan persediaan minuman energi sebanyak 2.000 kaleng di rumahnya.
Kini, Forrest mengaku butuh bantuan untuk mengatasi kecanduannya.
(Baca juga:Kecanduan Berat Minum Minuman Penambah Stamina Membuat Pria ini Berubah Menjadi 'Hulk'
"Saya tidak bahagia. Saya menghadapi banyak kesulitan terkait ini," ujarnya.
Dia berhasil menghentikan candunya terhadap judi.
Namun, dia khawatir tidak bisa menghilangkan kebiasaan minum minuman energi mengingat banyaknya toko yang menjual barang tersebut dan dia tidak bisa menghindarinya.
Psikolog Judy James mengatakan, Forrest tidak mendapatkan sesuatu yang positif dari kecanduannya, tetapi justru rasa ketakutan yang tidak bisa dia atasi jika berhenti melakukannya.
"Dia perlu membangun kontrol. Dia perlu menerapkan kekuatan karakter yang sama ketika dia bisa mengatasi candu terhadap judi," katanya.
(Baca juga:Ashley: Suamiku yang Kecanduan Film Biru Benar-benar Telah Menghancurkan Pernikahan Kami)
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com, baca berita selengkapnya di sini)