Advertorial

Tergila-gila dengan Donald Trump Pria Ini Setiap Hari Sembah Presiden AS Itu Sampai Orang Tuanya Muak, Tak Disangka Ini Alasannya Menyembah Donald Trump

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Bahkan, Krishna berkeinginan kelak akan dapat membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Presiden AS itu.
Bahkan, Krishna berkeinginan kelak akan dapat membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Presiden AS itu.

Intisari-online.com - Sudah biasa kalau penggemar Donald Trump akan sangat bersemangat apabila membicarakannya, tapi yang satu ini lebih dari itu.

Pria India ini, sudah selama tiga tahun terakhir memuja Donald Trump bak dewa.

Melansir dari Odditycentral.com, Bussa Krishna, petani berusia 31 tahun dari desa terpencil Konne, Telangana, India ini, berdoa kepada foto Presiden AS Donald Trump beberapa kali dalam sehari.

Dia juga membuat persembahan berupa vermilion, kunyit dan bunga pada foto Trump yang selalu dibawanya kemana pun pergi.

Baca Juga: Kisah ABG Kehabisan Uang, Nekat Jual Diri dengan Tarif Rp600 Ribu, Maraknya Bisnis Prostitusi di Indonesia Ternyata Membuatnya Masuk Urutan ke-12 Dunia

Bahkan, Krishna berkeinginan kelak akan dapat membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Presiden AS itu.

Krishna berdoa kepada Trump dengan harapan kekuatan spiritualnya entah bagaimana akan sampai padanya dan meyakinkan dia tentang cinta dan kasih sayang yang dimiliki India untuknya.

Meski hal tersebut dianggap gila oleh orang-orang disekitarnya karena memuja Trump dengan cara yang sama seperti dewa-dewa Hindu, dia justru semakin memperkuat tekadnya.

Orangtuanya sendiri dilaporkan sangat muak melihat anaknya itu menyembah foto Donald Trump sepanjang waktu.

Baca Juga: Teriakan Putus Asa Hantui Rumah Sakit, Pasien Virus Corona Membludak di Rumah Sakit Wuhan dan Dibaringkan di Lantai Akibat Kehabisan Ranjang Pasien, Simak Videonya

Mereka bahkan berniat meninggalkan rumahnya dan pindah ke rumah kerabatnya.

Warga setempat menasihatinya untuk menemui psikolog tentang obsesinya, tetapi dia tampak tak mengindahkan saran itu.

“Saya memberi tahu mereka 'Saya tidak memerlukan apa pun, mungkin Anda harus pergi, karena dia adalah Tuhan saya dan saya tidak peduli tentang hal-hal yang orang lain katakan',” kata Krishna kepada 9News.

“Rencana saya berikutnya adalah membangun kuil untuk Trump dalam tiga hingga enam bulan," tambahnya.

Pria yang putus sekolah ini sebenarnya tidak tahu terlalu banyak tentang Trump, hanya karena Trump pernah muncul di WWE, Khrishna menganggap Trump pastilah memiliki pengaruh kuat.

“Saya hanya tahu bahwa dia adalah pemimpin paling kuat dan tak terkalahkan di dunia. Apa yang saya sukai darinya adalah sikapnya yang berani. Karena dia ikut serta dalam kompetisi World Wrestling Federation (WWF), dia pasti sangat kuat, ”kata Krishna.

Percaya atau tidak, Donald Trump memang cukup populer di India.

Baca Juga: Tak Seperti Saat Duduk di Singgasana Kerajaan Agung Sejagat, Begini Kehidupan Getir Fanni Aminadia Usai Mendekam di Balik Jeruji Besi

Bahkan pernah ada sebelumnya kelompok yang sangat mengidolakan DOnald Trump hingga mengadakan pesta aneh untuk merayakan ulangtahun idolanya.

Cerita Gadis Indonesia Surati Donald Trump

Gadis remaja asal Gresik, Jawa Timur, menulis surat kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta agar ekspor sampah plastik ke tempatnya dihentikan.

Aeshninna Azzahra menulis surat terbuka yang kemudian diserahkan kepada Kedutaan Australia di Jakarta pada Selasa (21/1/2020) malam.

Dalam suratnya, gadis 12 tahun itu tak hanya menyoroti dampak ekologi dan kesehatan adanya sampah dari negara lain ke Indonesia.

Dilansir ABC, Rabu (22/1/2020), dia juga memaparkan dampak secara langsung adanya sampah plastik itu di desanya di Gresik.

"Saya begitu sedih saat mengetahui kota saya menjadi tempat pembuangan sampah plastik dari negara maju," kata gadis yang akrab disapa Nina itu.

Baca Juga: Tidak Hanya Sebagai Bumbu Saat Memasak Cabai Hijau juga Miliki Manfaat Kesehatan, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan

Nina menuturkan, sampah yang dia pungut mempunyai merek yang berasal dari Kanada, Australia, AS, Inggris, dan negara maju lain.

Kepada Morrison, Nina meminta agar dia bisa menghentikan pengiriman sampah yang tidak bisa didaur ulang ke Indonesia.

"Berhenti mengirimkan campuran sampah plastik dan kertas ke Jawa Timur dan Indonesia. Tolong tarik dari Indonesia," katanya. (Masruroh Ummu Kulsum)

Artikel Terkait