Intisari-Online.com - Aktor senior Henky Solaiman divonis oleh dokter mengidap kanker usus.
Walau begitu, aktor kelahiran 1941 itu menolak untuk melakukan perawatan medis.
Apa alasannya?
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (22/1/2020), Henky Solaiman mengatakan dia merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.
"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky.
"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup."
"Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.
Gejala awal kanker usus
Menurut American Cancer Society, ada beberapa gejala awal kanker usus. Antara lain:
- Perubahan kebiasaan buang air besar.
Seperti diare, sembelit, atau penyempitan tinja, yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari
- Perasaan ingin buang air besar yang tidak lega dengan melakukannya
- Pendarahan dubur
- Kotoran gelap, atau darah di dudukan kloset
- Nyeri kram atau perut
- Kelelahan
- Penurunan berat badan
Umumnya, jenis kanker ini merupakan salah satu kanker yang dapat dideteksi dini.
"Cara mendeteksinya yaitu dengan pemeriksaan tinja," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Disgestif Indonesia (IKABDI), Dr. A. Hamid Rochanan, SpB-KBD, MKes.
"Deteksinya boleh dilakukan 3 bulan sekali atau setahun sekali demi pengecekan rutin."
Pada penderita kanker usus, umumnya tinja atau feses keluar bersama darah dengan tekstur cair terus menerus.
Kondisi ini bisa terjadi selama lebih dari 3 hari bahkan berminggu-minggu.
Siapa yang bisa terkena kanker usus?
Setiap orang kemungkinan bisa mengalaminya. Tapi risiko ini semakin besar jika adanya riwayat keluarga yang memiliki penyakit polip dan kanker.
Ada juga soal gaya hidup yang tidak sehat.
Misalnya, suka makan-makanan berpengawet, pewarna, dan soft drink.
Dr. Hamid jugaadanya riwayat keluarga yang memiliki penyakit polip dan kanker,
Bahkan Dr. Hamid menyatakan jika daging juga dapat meningkatkan risiko kanker.
"Contohnya daging merah, bisa menyebabkan risiko kanker," ucap Dr. Hamid.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR