Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah pohon akasia di Dusun Krajan Desa Mojosari Kecamatan Puger, Jember mendadak ramai dikunjungi warga, Jumat (17/1/2020).
Pohon berada di ladang milik Abdul Aziz, warga setempat, itu ramai didatangi orang tiga hari terakhir.
Mereka beramai-ramai datang demi untuk bisa menempelkan telingan mereka di pohon tersebut.
Sebab tersiar kabar, jika dari pohon itu terdengar suara orang menangis.
Kabar tersebut tersiar dari mulut ke mulut.
Walhasil warga sekitar desa itu, mendatangi pohon itu.
Mereka antre, bergiliran untuk menempelkan telinga ke pohon tersebut.
Seperti dilakukan oleh Shodiq, warga Desa Puger Kulon Kecamatan Puger.
"Penasaran dengan pohon ini. Saya tahunya dari warga, dari mulut ke mulut kalau ada pohon yang keluarkan suara menangis," kata Shodiq dikutip dari Surya.
Dia yang mengaku sudah menempelkan telingan di pohon itu, mengaku mendengar suara orang menangis.
"Kayak suara perempuan nangis. Ya kayak orang nangis itu sekilas saya dengar. 'iiiii', kayak gitu nangisnya," kata Shodiq.
Abdul Aziz, sang pemilik pohon mengaku, ladangnya dikunjungi banyak orang dalam tiga hari terakhir.
"Tiga hari terakhir ini yang ramai didatangi orang," kata Aziz.
Awalnya, dia mengetahui ada suara menangis itu setelah diberitahu salah satu cucunya yang mendengar suara menangis dari pohon tersebut.
"Katanya suara anak perempuan, nangis," ujarnya.
Di ladang milik Aziz itu ada sejumlah pohon akasia.
Tetapi hanya satu pohon itu yang disebutnya mengeluarkan suara seperti orang menangis.
Aziz mengaku pohon itu telah tertanam sejak 11 tahun lalu. Tetapi, suara tangisan itu baru diketahuinya beberapa hari terakhir.
Cerita itu pun tersebar dari mulut ke mulut, juga di sebuah media sosial.
Akhirnya cerita itu pun memantik warga yang penasaran untuk mendatangi pohon tersebut.
Dugaan penyebab bunyi
Dugaan sementara, suara tangisan itu berasal dari gesekan antar pohon.
“Kalau keluar suara tangisan memang, entah dari mana, entah penyebabnya apa, kurang tahu,” kata Mawardi, pemilik pohon akasia tersebut pada Kompas.com via telpon.
Menurut dia, pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi untuk mencegah adanya penipuan.
Mawardi menyampaikan pada polisi dugaan adanya gesekan antara kayu akasia dengan pelepah pohon kelapa.
“Entah pohon kelapa nyambung ke pohon akasia, kemungkinan ada gesekan di situ,” tutur dia.
Pohon akasia tersebut, lanjut dia, merupakan pohon biasa, bukan pohon keramat yang ada ada di pekarangan rumahnya.
Tinggi pohon tersebut sekitar 20 meter.
“Sudah kami datangi ke lokasi, ada dugaan gesekan antar pohon,” kata Kapolsek Puger AKP Ribut Budiyono.
Menurut dia, ada pelepah kelapa kering di dekat pohon Akasia yang masuk ke cabang pohon akasia tersebut.
Ketika ada angin, ada gesekan antara pelepah kelapa dengan pohon akasia sehingga mengeluarkan seperti suara orang menangis.
“Suara tersebut juga muncul dari pohon kelapa yang pelepahnya bergesekan dengan pohon akasia di saat terhembus angin,” terang dia.
Apabila tidak ada hembusan angin, maka tidak ada suara yang keluar seperti orang menangis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Antre untuk Tempelkan Telinga di Dekat Pohon 'Menangis' Jember