Mereka mempelajari massa tubuh kelelawar dan jenis kelaminnya dan mengambil sampel kotoran untuk menentukan apa yang mereka makan.
Selanjutnya, kelelawar diberi pemancar kecil ditempelkan dengan lem yang biasa digunakan saat operasi pada punggung mereka, dan pemancar tersebut akan menunjukkan keberadaan kelelawar yang telah dipelajari tersebut.
Sejak musim dingin tahun 2007 sampai 2008, jutaan kelelawar di 33 negara bagian dan 7 provinsi di Kanada telah mati akibat sindrom hidung putih, menurut Survei Geologi Amerika.
Efek kematian dari populasi kelelawar belum diketahui secara rinci, sejauh ini didapat data jika kelelawar memakan banyak serangga.
Kondisi ini memungkinkan hilangnya musuh alami di alam, menyebabkan serangan hama serangga meningkat dan petani harus melakukan tindakan ekstra untuk mengamankan tanaman mereka dengan lebih banyak pestisida.
Di sisi lain, masih banyak predator serangga lain, sehingga kemungkinan itu cukup kecil.
"Sulit untuk menebak adanya efek jangka panjang pada pengelolaan hama di pertanian," ujar Justin Boyles, profesor di Departemen Zoology Universitas Illinois Selatan, Carbondale.
"Masih ada spesies lain di sekitar pertanian yang kita lihat mengisi posisi yang dipegang kelelawar tersebut."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR