Intisari-online.com - Negara China selama ini selalu membantah aksi kekejaman yang mereka lakukan kepada umat Muslim Uighur.
Namun sudah semakin banyak pelapor pelanggaran yang berani bercerita kepada dunia mengenai pelanggaran HAM di dalam penahanan Muslim Uighur di China.
Dilansir dari worldofbuzz dan video dari DW News, seorang wanita Muslim Uighur bekas tahanan yang berhasil keluar dari penjara tersebut menceritakan penyiksaan yang diderita oleh para umat Muslim Uighur.
Khususnya untuk para wanita, yang dipaksa menyepakati 'kerjasama' untuk ikut proses 'pembelajaran' dengan pemerintah China.
Bagian dari kerjasama tersebut antara lain melakukan push-up dengan telanjang bulat.
Tidak hanya itu, berbicara dengan bahasa ibu, Uighur, juga merupakan hal terlarang dan jika melanggar akan diisolasi.
Namun yang paling buruk adalah adanya prosedur sterilisasi untuk wanita Uighur.
Setiap 10 hari, wanita-wanita Muslim Uighur dipaksa menerima suntikan di lengan mereka.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR