Intisari-Online.com - Kritikan pesepakbola Jerman, Mesut Ozil, kepada pemerintah China terkait kondisi Muslim Uighur berbuntut panjang.
Selain pertandingan Arsenal, klub yang dibela Ozil, melawan Manchester City tidak ditayangkan di oleh stasiun televisi China, Ozil pun sampai diundang untuk datang ke China.
Hal ini berawal dari postingan Instagram dan Twitter Ozil di mana dirinya menuduh Muslim tetap diam atas perlakuan buruk terhadap minoritas Muslim Uighur, Quran dibakar. Masjid ditutup. Sekolah mereka dilarang," tulis Ozil.
Pihak berwenang China diyakini telah menahan 1,8 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya yang dituduh menyembunyikan "pandangan agama yang kuat" dan "ide yang secara politis salah" dalam jaringan luas 1.300-1.400 kamp interniran sejak April 2017.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa Ozil telah disesatkan oleh 'berita palsu' tentang apa yang terjadi di XUAR dan harus melihat sendiri situasinya.
"Dia dibutakan dan disesatkan oleh beberapa laporan palsu dan kata-kata yang tidak benar," kata Geng pada konferensi pers reguler di Beijing.
"Kami menyambut Ozil untuk mengunjungi Xinjiang untuk melihat-lihat. Selama dia memiliki hati nurani, dapat membedakan yang benar dari yang salah dan menegakkan prinsip objektif dan tidak memihak, dia akan melihat Xinjiang yang berbeda."
Ozil boleh disebut telah dibutakan oleh berita palsu, namun fakta mengejutkan sekaligus memilukan terkait Muslim Uighur juga terbongkar pada pertengahan tahun ini dalam pengadilan internasional.
KOMENTAR