Advertorial
Intisari-online.com -Mungkin banyak dari kita yang belum mengerti apa itu inses.
Inses atau perkawinan sedarah adalah kondisi ketika pria dan wanita yang masih sedarah atau masih dalam satu keturunan melakukan hubungan badan.
Inses terceritakan dengan baik dalam serial HBO Game Of Thrones (2011-2019), yaitu di keluarga Lannister antara saudara kembar Jaime dan Cersei Lannister.
Tak lupa, masih di serial yang sama di keluarga Targaeryen, antara Daenerys Targaeryen dan keponakannya, Aegon Targaeryen.
Meskipun sudah diceritakan dalam cerita-cerita, inses merupakan hal terlarang baik di bidang medis maupun secara agama.
Hal ini karena secara medis, perkawinan seharusnya bertujuan untuk mencampur DNA.
Dalam inses, hal tersebut tidak dapat terjadi karena jika masih sedarah maka DNA yang dimiliki kedua pasangan masih sama.
Namun banyak keluarga kuno malah mempraktikkan inses untuk membangun klan keluarga mereka.
Tujuannya untuk menjaga darah 'murni' yang dimiliki.
Seperti yang terjadi pada sebuah keluarga di Australia ini.
Klan Colt ternyata sudah mempraktikkan inses hingga 4 generasi.
Salah satu pendirinya adalah Martha Colt, ibu dengan empat anak hibrida yang suaminya adalah saudara lelakinya sendiri.
Dia adalah satu dari enam anggota keluarga yang dipenjara karena inses dan menghasilkan 12 anak.
Sekitar 38 anggota keluarga Colt ditemukan oleh polisi yang tinggal di tenda dan gubuk di pertanian New South Wales Selatan pada 2012.
Dua belas anak-anak yang dihasilkan dari Inses memiliki bentuk dan kelainan yang mengerikan.
Mereka kesulitan berbicara, tidak terawat, buta huruf, kurang gizi, dan tidur di sebelah ember tinja.
Baca Juga: Mau Tahu Kenapa Bayi Panda Seukuran Tikus Padahal Induknya Seukuran Jumbo? Ini Jawaban Para Ahli!
Anak-anak itu berusia lima hingga dua belas tahun, dengan kondisi hampir semuanya cacat wajah.
Seorang anak laki-laki memiliki gangguan berjalan, dengan psoriasis yang parah, dan masalah pendengaran serta pengelihatan.
Kemudian gadis berusia 9 tahun tidak bisa mendengar maupun menulis, terhambat bicara dan tidak bisa mandi.
Beberapa anak-anak itu juga memiliki kebiasaan aneh, sering menyiksa alat kelamin binatang dan berhubungan intim dengan sepupu, paman, maupun bibi mereka.
Empat dari lima anak Martha Colt berusia 11 dan 20 tahun adalah hasil kawin dengan saudara kandung dan orang tuanya.
Penemuan keluarga ini terjadi pada Juni 2010, dan penyelidikan dilakukan hingga Juli 2012, ketika seorang anak mendengar tentang seorang gadis yang tidak terawat tinggal di hutan.
Tak disangka, anak itu mengandung anak sedang ayahnya adalah saudara lelakinya.
Selama tahun berikutnya, polisi terus melacak keluarga itu dan menempatkan beberapa anaknya di panti asuhan.
Polisi juga menemukan bahwa, anak-anak dan dewasa terlibat dalam kegiatan perkawinan sedarah yang mengakibatkan anak-anak cacat genetik.
Tinggal di gubuk kumuh, dan tenda karavan, keluarga itu tidak memiliki akses air, dan menyebabkan anak-anaknya sebagian besar menderita infeksi jamur.
Keluarga Colt dijuluki sebagai 'klan inses Colt' dituduh melakukan inses dalam empat generasi dimulai dari saudara lelaki dan perempuan bernama Tim dan June yang bermigrasi dari Selandia Baru 1970-an.
Sekte' itu dilaporkan dipimpin oleh matriark Betty Colt yang diyakini sebagai putri mereka.
Saudara laki-laki Betty dan Martha, Derek Colt (29), menghadapi dua tuduhan inses dengan seseorang yang berusia di bawah 16 tahun.
Sementara Raylene Colt (34) dan Betty yang berusia 50 tahun menghadapi tuduhan sumpah palsu.
Ketika anak-anak dipindahkan, para orang dewasa dari keluarga itu tersebar di seluruh Australia.
Total keluarga itu memiliki hampir 40 keluarga mulai kakek-nenek, ibu, ayah, anak, bibi, paman, keponakan, dan saudara-saudari semuanya melakukan inses.
Banyak anak-anak terlahir dari hubungan inses ini menderita masalah medis. (Afif Khoirul M)
Baca Juga: Seli Ceban, Bersepeda Lipat Cirebon-Bandung yang Penuh Tantangan