Advertorial
Intisari-online.com - Ketika orang tua mengandung tak ada seorangpun yang menginginkan hal buruk terjadi pada anaknya.
Termasuk kisah wanita Emma Newman dan Suaminya Scott Garside, yang sudah memiliki tiga anak perempuan ini.
Suatu ketika Emma hamil lagi.
Ketika hamil mereka tak pernah mengira anaknya akan mengalami suatu hal buruk.
Karena dalam pemindaian ultrasound semuanya tampak normal, jadi pasangan itu hanya bersiap menunggu kedatangan putri keempatnya.
Tapi semuanya berubah menjadi hal buruk ketika Emma tiba-tiba merasakan sesuatu.
Hanya 24 minggu setelah dia mengandung, Emma merasa perutnya sangat besar.
"Perutku sangat besar, kami tidak mengira mungkin ada bayi lain di dalamnya," kata Emma.
Hasilnya, Emma terpaksa harus melakukan persalinan empat minggu sebelum waktunya.
"Mereka memeriksa saya dan mengatakan bahwa saya baru hamil 24 minggu, dan harus melahirkan, padahal ultrasound tidak menunjukkan ada hal buruk di dalamnya," katanya.
"Aku panik," imbuhnya.
Dokter mengatakan bahwa Emma dan Scott akan memiliki bayi prematur dan dia akan sedikit kekurangan berat badannya.
Hasilnya, saat putrinya benar-benar lahir dia hanya memiliki berat 1 kg, penampilannya membuat orang tuanya terkejut.
Kondisi bayi itu disebabkan oleh gen penyakit genetik yang dikenal sebagai primordial dwarf.
Dwarfisme primordial adalah penyakit genetik yang sangat langka yang terdiri dari tubuh yang sangat kecil dan kelainan pertumbuhan lainnya.
Baca Juga: Kamar Mandi Terlihat Kusam? Yuk, Bersihkan Nat Kamar Mandi dengan Dua Bumbu Dapur Ini, Mau Coba?
Untuk memberikan gambaran betapa jarangnya penyakit ini, tampaknya hanya 200 orang yang terkena di seluruh dunia.
Tipe yang diderita bayi bernama Charlotte bahkan tidak memiliki nama!
Dwafirsme Primordial menyebabkan seorang anak terlahir sangat kecil dan tidak bisa tumbuh layaknya orang normal, mereka yang menderita penyakit ini terlihat sangat mungil.
Hal itu membuat dokter meragukannya.
Ketika Charlotte lahir beratnya hanya 1 kg dan orang tuanya bahkan tidak bisa menggendongnya saat dia lahir.
Gadis itu menghabiskan 13 minggu pertamanya hidup di rumah sakit, dan dokter mengatakan bahwa mungkin bayi ini hanya bisa bertahan 1 tahun.
Mereka yang menderita penyakit ini biasanya akan memiliki banyak masalah kesehatan.
Ukurannya yang kecil juga memungkinkan mereka meninggal akibat menderita aneurisma saat dewasa, sayangnya sangat jarang bagi mereka bisa mencapai usia remaja.
Tapi orang tuanya melawan semuarisiko itu dan percaya bahwa Charlotte akan terus tumbuh.
Akhirnya dengan keyakinan orang tuanya itu, Charlotte kini terus tumbuh dan memiliki tingga 60 cm.
"Ketika orang pertama tahu tentang itu, mereka takut akan hancur jika mereka menyentuhnya, tetapi dia bersemangat dan tidak pernah berhenti sedetik pun," kata perawatnya Sister Chloe.
"Dia suka berlari di sekitar rumah dandiangkat ke udara," katanya.
Alih-alih memikirkan berapa lama tinggal bersama Charlotte, orangtuanya lebih senang dengan keunikannya dan hidup hari demi hari.
"Kami berhenti memikirkan tentang 'seandainya' itu bisa terjadi dan kami memutuskan untuk hidup lebih baik," katanya.
Salah satu permaharuan terbarunya di halaman Facebooknya mengatakan anak itu baik-baik saja dan tahun ini telah berusia 12 tahun.