Mengapa fenomena ini terjadi?
Pengamat Sosial, yang juga pengajar di Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti, Rissalwan Habdy Lubis mengatakan, di tengah masyarakat Indonesia, memiliki mobil seakan menjadi sebuah gengsi.
“Saya kira kepemilikan mobil saat ini memang lebih kepada gengsi dan upaya menunjukkan status sosial-ekonomi tertentu daripada fungsi dan utilitasnya,” ujar Habdy saat dihubungi Kompas.com, melalui pesan tertulis, Selasa (8/10/2019).
Menurut dia, tuntutan gaya hidup itu kerap kali membuat mereka tak berkaca dengan kondisi yang dimilikinya.
Baca Juga: Niatnya Bobol Mesin ATM, Pria Ini Justru Tewas Secara Mengenaskan Akibat Melakukan 'Kebodohan' Ini
Hal itu termasuk ketika memutuskan membeli mobil, tetapi tak mempersiapkan ruang untuk garasi.
Habdy mengatakan, dalam konteks masyarakat yang tinggal di kota, mobil pribadi sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Alasannya, lokasi tempat tinggal di tengah kota seharusnya relatif terjangkau oleh fasilitas kendaraan umum.
“Berbeda dengan para penglaju yang mungkin memang perlu untuk mengemudi mobil sendiri karena alasan jarak dan kenyamanan perjalanan,” ujar Habdy.
Baca Juga: Nyaris Tidak Ada yang Mengetahuinya, Inilah Sosok Anak Kim Jong Un
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR