“Tapi dengan syarat, kalau operator mau bangun, harus dibuka kepada operator lain (sharing). Iya konsepnya harus sharing.” Pungkasnya.
Sejauh ini, pembahasan mengenai Palapa Ring khusus Kalimantan masih belum disampaikan kepada penyelanggara jasa telekomunikasi di Indonesia.
Rencananya akan ada pertemuan khusus untuk membahas mengenai hal tersebut.
Jaringan Palapa Ring khusus ini akan dibuat untuk meningkatkan keterandalan jaringan di Kalimantan. Infrastruktus telekomunikasi akan dibangun di bahu jalan perbatasan, yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebelumnya pemilihan nama Palapa Ring sendiri bukan berasal dari proyek satelit, namun pemilihan nama ini terinspirasi dari sejarah kerajaan Majapahit.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI), Anang Latif.
“Sebenarnya bukan (proyek satelit), kita menggunakan istilah Palapa Ring karena sumpahnya Patih Gajah Mada yang mencoba menyatukan Indonesia,” jelas Anang, Selasa 19 Maret 2019 lalu.
Nama Palapa dalam Palapa Ring diambil dari Sumpah Palapa yang dikumandangkan oleh Patih Gajah Mada yang bertekad menyatukan Nusantara.
Dengan tekad yang sama, pembangunan telekomunikasi diharapkan dapat menyatukan seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dan Pulau Miangas sampai Pulau Rote.
Total panjang kabel serat optik yang dibangun oleh pemerintah adalah 12.148 Km yang terdiri dari 7.862 km kabel laut dan 4.286 km kabel darat.
Berawal dari sejarah itulah. BAKTI Kominfo bertekad menyatukan Indonesia melalui infrastruktur telekomunikasi.
“Konsep inilah juga yang sebenarnya melalui jaringan-jaringan serat optik, yaitu dengan menyatukan Indonesia tetapi melalui jaringan serat optik. “
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR