Advertorial

Video Turis Asing di Bali Picu Kemarahan Publik Indonesia, Dianggap Melecehkan Situs Suci Umat Hindu

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Sebuah video yang dianggap tak senonoh yang dilakukan dua orang turis asing memicu kemarahan masyarakat Indonesia khususnya Bali.
Sebuah video yang dianggap tak senonoh yang dilakukan dua orang turis asing memicu kemarahan masyarakat Indonesia khususnya Bali.

Intisari-Online.Com -Sebuah videoyang dianggap tak senonoh yang dilakukan dua orang turis asing memicu kemarahan masyarakat Indonesia khususnya Bali.

Pasalnya dalam video tersebut kedua turis asing itu dianggap melecehkan situs suci di Bali.

Melansir Mirror, Selasa (13/8/2019) dalam video tersebut pasangan turis asal Ceko, yaitu laki-laki dan perempuan terlihat mencipratkan air suci dari kuil Hindu ke area bokong perempuan.

Melansir Kompas.com, air suci itu dari Pelinggih yang ada di kawasan Monkey Forest Ubud, Bali.

Baca Juga: 5 Cara Mati 'Futuristik' yang Diprediksi akan Terjadi di Masa Depan, Salah Satunya Mati Setelah Hidup Bahagia 1000 Tahun

Perbuatan kedua turis tersebutyang diunggah ke akun instagram turis wanita, Sabina Dolezalova, kemudian menyebar dan mendapat kecaman.

Terkait perbuatan tersebut, kedua turis itu membuat video permintaan maaf.

Turis laki-laki, Zdenek Slouka berkata mereka menyesal, seperti dilaporkan Mirror.

"Kami sangat menyesal tentang video dari kemarin, kami memalukan candi dan air suci di Ubud, dan kami tidak mengetahuinya," kata Slouka.

Baca Juga: Rekam dan Edarkan Adegan Pemenggalan 2 Turis Wanita, 3 Militan ISIS Akhirnya Dihukum Mati

Salam sebuah pesan antara turis dan desainer Bali, Niluh Djelantik, mereka mengatakan tak mengerti tempat-tempat suci karena mereka ateis.

"Karena kami ateis, sulit bagi kami untuk mengenali tempat-tempat suci."

Meski begitu, permintaan maaf tersebut masih dipandang tak memadai.

Beberapa orang mengatakan jika mereka ateis atau tidak tahu, bukan berarti tidak menghormati kepercayaan orang lain.

Melansir Kompas.com, kedua turis itu sedang dalam upaya mediasi yang dilakukan antara wisatawan, pihak kepolisian, pihak imigrasi, honorary consul Republik Ceko, serta pihak dari desa adat.

Arya Wedakarna, Senator DPD RI utusan Provinsi Bali yang ikut dalam proses mediasi mengatakan kedua turis dikenakan sanksi adat.

"Berita sudah menyebar banyak komponen di Bali baik umat Hindu dan komponen budaya yang merasa keberatan dari postingan bule terkait air suci di pura."

"Hasil kesepakatan mereka dikenakan sanksi adat," tuturnya.

Baca Juga: Merasa Kecewa Setelah Datang ke Pura Lempuyang di Bali, Turis Asing Ini Salahkan Selebgram

Sanksi adat yang dikenakan pada dua turis menurut Arya adalah keterlibatan mereka dalam upacara pura dan pembersihan pura serta meminta maaf secara adat.

Kedua turis harus hadir pada 15 Agustus 2019 tepat hari purnama di upacara yang diadakan di desa.

Mereka harus berpartisipasi dan membantu sebagian biaya upacara yang diadakan di Pura Beji Kawasan Monkey Forest Ubud.

"Mereka harus ikut tata cara, mereka harus meminta maaf kepada para dewa."

"Jadi 3 orang, 2 wisatawan dan 1 perekam harus hadir ikut kebudayaan. Cara-cara sesuai tradisi," ujar Arya.

Terkait air yang digunakan kedua turis untuk mencuci area bokong itu, Arya menjelaskan air dari Pelinggih itu merupakan air yang disucikan masyarakat Hindu.

Air suci digunakan untuk media saat upacara dan sebenarnyaair tersebut boleh dimanfaatkan, hanya saja tidak boleh sembarangan.

Arya juga menegaskan sebenarnya sudah ada papan peringatan mengenai penggunaan air suci tersebut.

"Di pura sudah ada tanda pura suci, air suci tak boleh mencuci ini itu, tapi mereka masih melanggar," kata Arya.

Meski begitu, melalui mediasi ini Arya mengatakan tetap dicari solusi karena bagaimanapun Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan Republik Ceko.

Baca Juga: Viral Turis Asing Mengaku Dirampok dan Diperas Hingga Rp250 Juta di Bali, Ini Penjelasan Pihak Vila

Artikel Terkait