Advertorial
Intisari-Online.com - Mungkin tak banyak disadari, seiring perjalanan waktu, organ intim kita juga mengalami perubahan anatomi.
Kehamilan dan proses melahirkan misalnya, banyak berpengaruh pada bentuknya. Selain itu, ada sebagian perempuan yang setelah melahirkan, mengalami perubahan sensasi ketika berhubungan intim.Masalah paling umum, kata dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG dari Bamed Women’s Clinic, terutama setelah melahirkan.
Jaringan vagina menjadi kendur, menciptakan rasa longgar, serta berkurangnya kepekaan di daerah vagina.
Kondisi ini diikuti juga kesulitan mengontrol urin akibat berkurangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.
Baca Juga: Inilah 9 Tanda Vagina Tidak Sehat yang Harus Disadari Wanita, Nomor 3 dan 6 Paling Sering Terjadi
Daerah di sekitar vagina mungkin juga terasa renggang dan kering. Terutama pada perempuan yang menopause. Lapisan vagina menjadi kering, elastisitas berkurang, dan meradang.Dengan peremajaan vagina, papar Yeni, akan tercipta jaringan yang sehat. Terutama perbaikan di labia maupun vagina.
Kelenturan dinding vagina juga ikut diperbaiki, meningkatkan sensasi saat bersetubuh, hingga memperbaiki kulit labia yang kendur dan kehilangan kekenyalannya. “Sama persis seperti kulit pipi yang melorot, kan sama (dengan) labia, pipi kita yang di bawah (bisa) melorot juga. Masak dia nggak berhak mendapat perawatan yang sama?” tutur Yeni.
Sebelum menjalani prosedur peremajaan, pasien harus berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mendapatkan informasi serta menyatakan keluhannya.
Baca Juga: Wahai para Wanita, Jangan Sampai Anda Terjebak Rayuan Lakukan ‘Vaginal Seeding’
Konsultasi akan membantu dokter dalam menentukan solusi dan tindakan yang tepat. Pada tahap awal, beberapa pemeriksaan kesehatan juga perlu dipastikan. Misalnya, apakah ada diabetes mellitus yang bisa memperlambat proses penyembuhan.Tindakan dengan prosedur invasif sama seperti operasi pada umumnya. Penyembuhan akan memakan waktu sekitar 6-8 minggu sebelum kembali berhubungan intim atau berolahraga.Jika diukur dari tingkat kesulitan, prosedur semi-invasif dapat dilakukan dengan cepat dan tidak melukai permukaan kulit dan mukosa vagina. Bahkan pasien bisa tetap sadar selama tindakan berlangsung.
Baca Juga: Pak Dokter Bilang agar Kita Tak Membersihkan Vagina dengan Mentimun
Artikel ini telah tayang di Majalah Intisari dengan Judul Giliran Vagina Menolak Tua.