Advertorial
Intisari-Online.com - NamaAudrey Yu Jia Hui kembali ramai diperbincangkan.
Hal itu karena perhatian yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Jokowi.
Dikutip dari akun Twitter @nithasist Jokowi beritakan telah memberi tawaran spesial untuk Audrey.
Jokowi disebut menawarkan Audrey bekerja di lembaga pemerintah.
"Dia lgsg diterima kerja di Badan Antariksa Amerika (NASA) dgn gaji 200 jt/bln. Stlh ketemu Jokowi di KTT G-20 di Jepang kmrn, ditawari msk ke BPPT dan dgn antusias dia terima tanpa mikir brp gajinya. Dia hanya blg Indonesia Love You. Aku datang u/ mengabdi padamu ..... Terharu," tulis akun @nithasist.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang berada dibawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.
Baca Juga: Jangan Salah, Sinar Matahari di Atas Jam 09.00 Terbaik untuk Tubuh, Simak Penjelasannya!
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah perihal tawaran spesial yang diberikan Jokowi pada Audrey Yu tersebut.
Sebelumnya, pada 2017 lalu, Audrey Yu Jia Hui juga dinobatkan sebagai salah satu dari 71 ikon Prestasi Indonesia.
Namun siapa sangkaAudrey justru melewati masa kecilnya dengan amat getir.
Alih-alih dibanggakan, orang-orang sekitar perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu justru merasa aneh dengan kecerdasannya.
Pada satu titik, ia bahkan pernah dibawa ke dokter jiwa karena dianggap tidak normal.
Audrey menyelesaikan sekolah dasarnya hanya 5 tahun, SMP 1 tahun, SMA 11 bulan—persis di usianya yang masih 13 tahun.
Persoalan terjadi ketika ia hendak masuk ke perguruan tinggi. Saat itu tidak ada satu pun kampus di Indonesia yang mau menerima bocah usia 13 tahun sebagai mahasiswanya.
Baca Juga: Jangan Pernah Campur Detergen dan Pemutih Saat Mencuci, Karena Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi
Tapi ia tidak mundur. Audrey akhirnya memutuskan pergi ke luar negeri, persisnya ke University of Virginia, mengambil jurusan fisika.
Ia hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan studinya dengan gelar ‘Sempurna!”
Kepandaian Audrey tak hanya sampai situ. Ketika masih berusia 10 tahun, sekor TOEFL-nya sudah 573, yang memecahkan rekor MURI untuk sekor TOEFL tertinggi di usia termuda.
Saat usianya 11 tahun, ia telah hafal di luar kepala kamus Indonesia-Inggris yang tebalnya 650 halaman. Dan ketika usianya 14 tahun, sekornya naik menjadi 670.
Seperti disinggung di awal, kepintaran dan kecerdasannya justru membuatnya terkucilkan.Orang-orang dewasa di sekitarnya menganggapnya tidak normal. Teman sebayanya menyebutnya aneh, harus dijauhi, dan tidak bisa diajak berteman.
Intinya, ia dikucilkan teman-temannya.
Belum lagi, ibunya selalu memarahinya. Lebih-lebih setelah ia bercita-cita ingin jadi tentara. Ia ingin menjadi pahlawan.
Ia juga pernah dibawa ke dokter jiwa lantaran dianggap tidak normal.
Sejatinya ada beberapa orang yang yang menaruh perhatian terhadap kecerdasan Audrey. Salah satunya adalah Dahlan Iskan.
Secara khusus, Dahlan menuangkan kekagumannya terhadap Audrey dalam sebuah tulisan.
“Umur Audrey baru 4 tahun, tapi pertanyaannya setinggi filsuf,” tulis Dahlan Iskan.
Ya, saat berumur 4 tahun Audrey sudah mempertanyakan arti kehidupan dan kemana perginya rasa bahagia?
Pertanyaan itu muncul lantaran kakek Audrey meninggal dunia.
Baca Juga: Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama, Benarkah?