Advertorial
Intisari-Online.com -Awal bulan Juli ini viral mengenai pemberitaan pernikahan sedarah yang dilakukan oleh pasangan kakak dan adik kandung asal Bulukumba.
Dilansir dari Kompas.com pada Selasa (2/6/2019), seorang pria berinisial AM (32), warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilaporkan oleh istri sahnya, HE (28), karena diduga berselingkuh.
AM diduga berselingkuh dan menikahi adik bungsunya dari tujuh bersaudara beberapa hari yang lalu di lokasi perantauannya di Kalimantan Timur.
Mengetahui hal tersebut, HE lantas melaporkan suaminya ke aparat kepolisian atas kasus pernikahan sedarah dengan memperlihatkan bukti berupa surat pernyataan dari kedua orangtua suaminya sendiri.
Bahkan AM diduga menikahi adik kandungnya lantaran sang adik telah hamil 4 bulan.
Dugaan pernikahan sedarah ini terjadi 6 hari lalu, sebelum HE melaporkan perbuatan suaminya ke Polres Bulukumba pada Senin (1/7/2019).
Terkait hal tersebut, HE memastikan akan menggugat cerai AM setelah proses hukum berjalan.
Sementara pernikahan sedarah atau inses dilarang dalam agama maupun hukum.
Dilansir dari Surya.co.id pada Selasa (2/7/2019), aturan yang melarang perkawinan sedarah tercantum dalam Pasal 8 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Sementara perkawinan sedarah juga dilarang karena akan menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya dapat menyebabkan mutasi genetik pada anak.
Dilansir dari Ranker, berikut mutasi genetik yang dapat muncul pada anak hasil inses atau perkawinan sedarah.
Rahang Habsburg
Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi 'darah murni'.
Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.
Kondisi genetik ini juga disebut prognathisme.
Kaki pekuk
Inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.
Jari-jari menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
Tengkoraktidak normal
Kebiasaan kerajaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tutankhamun yang terkenal misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tulang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
Selain kelainan-kelainan akibat mutasi genetik di atas, perkawinan sedarah juga bisa menyebabkan hemofilia, albinisme, kekerdilan, dan beberapa kondisi cacat akibat mutasi genetik lainnya.