Advertorial
Intisari-Online.com -Masih ingat dengan penjual mi lidi ketika Anda kecil dulu?
Pastinya kebanyakan berdandan khas pedagang pada umumnya, bukan seperti pegawai kantoran.
Anda tentu tidak pernah membayangkan ada seorang penjual mi lidi menggunakan kemeja berdasi dan mengenakan pantofel bukan?
Namun, faktanya, Sutrisno, seorang penjual mi lidi asal Pekalongan, berpenampilan bak karyawan kantoran.
Baca Juga: Ingat Penjual Bakso yang Beri Mahar Mobil Fortuner? Mobil Itu Kini Ditahan Polisi, Ini Faktanya!
Sore itu, di sekitaran Alun-Alun Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Reno, panggilan akrabnya, banyak menarik perhatian, terutama para ABG.
Dari pantauan Kompas.com, satu per satu perempuan yang kebanyakan masih sekolah tersebut meminta selfie dengan Reno.
Apa yang dilakukan mereka bukan tanpa sebab. Maklum, Reno yang merupakan warga Perumahan Tanjung, Tirto, Kabupaten Pekalongan, itu berpenampilan menarik.
"Pedagang mi lidinya bikin gagal fokus, gantenglah, lumayan akhirnya beli mi lidinya. Selain itu, percaya diri sekali meski hanya menjual mi lidi keliling memakai pakaian kayak orang kantoran," kaya Ayu (19), Kamis (20/6/2019).
Baca Juga: Viral, Pernikahan Penjual Bakso Asal Pati yang Beri Mahar Mobil Fortuner
Hal sama dilakukan Suryo, warga Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan.
Ia bahkan sengaja bersama istrinya datang ke sekitaran alun-alun untuk membeli dan mencicipi mi lidi buatan Reno.
"Awalnya sih teman mengirimi foto di media sosial terus penasaran sama istri akhirnya ke sini sekalian foto bareng. Unik banget memang cara berjualannya," ujar Suryo.
"Rasa mi lidi juga enak. Kami bisa pesan yang pedas atau gurih."
Reno mengatakan, kalau sekadar foto ia kadang enggan, kecuali membeli barang dagangannya yang dinilai murah.
Dengan penampilannya tersebut, banyak yang membeli mi lidi dagangannya dan berakhir dengan foto bersama.
"Awalnya canggung sih, tapi lama kelamaan sudah biasa. Alhamdulillah pembeli juga betambah," ungkap Reno, sambil melayani pembeli.
Berjualan mi lidi dilakoni pemuda asal Perumahan Tanjung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, ini karena ingin membantu orangtua dan dua adiknya yang masih sekolah.
"Sebagai anak pertama, saya merupakan tulang punggung keluarga sehingga mau tidak mau harus ikut banting tulang," kata dia.
Dalam satu hari berjualan, Reno mendapatkan omzet dari Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
(Ari Himawan Sarono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sutrisno, Penjual Mi Lidi Ganteng, Bikin Gagal Fokus dan Minta Selfie".