Advertorial
Intisari-Online.com - Saat ini, berbagai emoji tersedia di berbagai platform media sosial untuk memudahkan pengguna dalam menyingkat teks yang panjang atau mengungkapkan ekspresi tertentu.
Setiap emoji mempunyai makna yang berbeda-beda.
Tidak bisa sembarang menggunakan, ternyata penggunaan emoji serampangan bisa berakibat buruk bagi penggunanya seperti yang terjadi di China ini.
Seorang karyawan sebuah bar di Changsa, provinsi Hunan, China harus kehilangan pekerjaannya gara-gara emoji.
Baca Juga: Ternyata Kunyit pun Bisa Membantu Meningkatkan Kesehatan Mata, Bagaimana Caranya?
Dia menjawab pesan dari manajernya dengan emoji "OK" lewat aplikasi WeChat.
Sang manajer lewat pesannya dalam grup Wechat meminta karyawan perempuan itu untuk mengirim dokumen yang akan digunakan dalam rapat.
Si karyawan kemudian membalas dengan jawaban "OK" tetapi dengan menggunakan emoji.
"Anda harus menggunakan teks untuk membalas pesan yang Anda terima. Apakah Anda tak tahu peraturan itu?" demikian balasan sang manajer usai menerima jawaban berupa emoji.
Beberapa menit kemudian, sang manajer mengatakan kepada si karyawan untuk menghubungi HRD dan menyampaikan surat pengunduran diri.
"Ini kasus sungguhan. Pengunduran diri masih dalam proses," ujar karyawan itu kepada situs berita BTime.
"Saya sudah bekerja bertahun-tahun dan ini kali pertama saya mengalami hal konyol. Namun, saya tidak akan melakukan pembalasan," tambah dia.
Karyawan yang tak disebutkan identitasnya itu mengatakan, rekan-rekannya juga sepakat bahwa perilaku sang manajer sudah melampaui batas.
Selain itu, setelah insiden emoji tersebut, manajer mengumumkan agar semua karyawan menggunakan kata "roger" saat membalas pesan.
Tangkapan layar pembicaraan antara karyawan dan manajernya itu menjadi viral di mikroblog Weibo.
Kisah unik ini mendapat perhatian 280 juta kali dan si karyawan mendapatkan banyak dukungan dari netizen.
(Ervan Hardoko)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Balas Pesan Singkat Bos Pakai Emoji, Seorang Karyawan Dipecat"