Advertorial
Intisari-online.com - Jauhi narkoba mungkin itu adalah slogan yang sering dikatakan orang-orang kepada anak muda.
Karena diketahui narkoba memiliki efek jangka panjang yang berbahaya bagi kesehatan manusia, selain itu narkoba juga menyebabkan kecanduan dan harganya juga bisa membuat jatuh miskin.
Meski ada slogan untuk menjauhi narkoba tidak pernah ada slogan untuk menjauhi lem.
Seperti diketahui menghirup lem diyakini hampir sama dengan menghirup narkoba bedanya hanya saja menghirup lem jauh lebih murah dan bisa dilakukan siapa saja.
Seperti dilansir dari Kwongwah pada Selasa (18/6/2019), seorang remaja dilaporkan tewas pada sekitar pukul 2 siang Senin (17/6)
Bocah yang diketahui berusia 14 tahun bernama Manmadan tersebut berasal dari India namun tinggal di Port Dickson, Malaysia.
Dia meninggal dengan kodisi duduk di sebuah kursi dalam posisi sedang menghirup lem.
Saat polisi tiba di lokasi kejadian, bocah tersebut sudah tewas, kemudian mayatnya dikirim ke Rumah Sakit Port Dickson untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Diyakini bahwa dia meninggal akibat overdosis inhalansia akibat terlalu banyak menghirup lem, karena posisinya memang hidungnya menempet dengan jerigen berisi lem.
Mengendus lem adalah cara murah untuk sakau, namun itu memiliki efek yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Banyak remaja dengan bugdet pas-pasan mungkin melakukan teknik ini, namun efek sampingnya adalah bisa merusak otak.
Menurut laporan dikutip dari Healthline, menghirup lem adalah tindakan yang sama berbahayanya dengan menggunakan obat-obatan haram.
Menhisap bau lem, bisa menyebabkan inhalasia termasuk kemungkinan masalah pernapasan dan juga kerusakan otak.
Gagal pernapasan akut, adalah kondisi fatal yang terjadi dan memengaruhi paru-paru dan mencegah jumlah oksigen cukup untuk mencapai seluruh tubuh.
Penggunaan lem dan inhalansia sama dengan konsumsi alkohol berelebihan, dan bisa menyebabkan kondisi ini.
Parahnya, pengguna juga bisa mengaalami kerusakan otak, inhalasia berlebih dapat merusak selubung miellin selubung tipis di sekitar saraf otak dan sisa sitem otak.
Kerusakan ini dapat terjadi dalam jangka panjang dan menyebabkan masalah neurogis, mirip dengan yang terlihat dengan multiple sclerosis.
Baca Juga: Murah dan Digemari, Ternyata Makanan Ini Miliki Kandungan Penyebab Kanker Paling Tinggi